Balada Mahasiswa #2

Betty, seorang mahasiswi tingkat 4 (yang bisa dibilang) rajin (namun tidak tekun), senang menanyakan hal-hal “kecil” untuk keperluan Tugas Akhir-nya.

Betty : “Bu, benar ukuran font-nya segini? Jenis font-nya times new roman ya, Bu? Bukan Arial?
Dosen  : “Iya, benar. Di draft yang sudah saya perbaiki sudah ada perbaikan-perbaikannya, termasuk indentation dan paragrafnya.”
Betty : “Iya, Bu, makasih banyak.”       *membuka-buka draft-nya*

Betty: “Jarak antara batas halaman atas dengan judul bab sudah benar segini, Bu?”

Dosen: *melihat ke arah Betty menunjuk di draft-nya* “Oh, belum saya betulkan, ya? Itu seharusnya begini…. begitu… bla bla..”
Betty : “Baik, Bu….”
Dosen  : “Tenang aja, kamu nanti kasih ke saya lagi yang sudah kamu perbaiki, nanti saya lihat lagi.”
Betty : “Iya, maap ya Bu, saya terlalu banyak menanyakan hal2 yang kecil.”
Dosen  : “Nggak apa-apa…”       *tersenyum*
Betty : “Maklum, Bu, saya baru pertama kali ngambil TA…”

————————————————————————————————————-

Ireng dan pembimbingnya sedang berdiskusi mengenai TA. Awalnya pembicaraan tepat pada sasaran awal, yaitu substansi TA. Lama kelamaan malah menjadi “debat kusir”.

Dosen  : “Kamu mau mengikuti prinsip hidup ‘seperti air mengalir’?”   *tatapan kesal*
Ireng : “Iya Pak.”   *tatapan tegas*
Dosen  : “Lho, kamu ini gimana to? Air itu kan mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah kan? Jadi kamu mau semakin lama kamu jadi makin rendah?”
Ireng :     *terdiam*
Dosen  : “Makanya, kamu harus seperti ‘air yang terpompa’ supaya dari bawah kamu bisa ada di posisi atas.”
Ireng : “….”    *mengangguk-anggukkan kepala*

————————————————————————————————————-

Jakun berjalan menuju kamar Ireng untuk meminjam sepatu, karena sepatunya basah akibat hujan kemarin.

Jakun : “Reng, gue pinjem sepatu lu yak, cuman buat bimbingan kok, dari pagi ampe sore sih.”
Ireng : *melihat jam, menunjukkan waktu pukul 7.50 “Ampe sore? Serius lo bimbingan segitu lama?”
Jakun : *melihat jam tangannya “Yaaa… sebenernya ketemu Pak Tr***** jam 12 siang, tapi gue pengen nongkrong dulu di perpustakaan, nyari bahan.”
Ireng : “Ya udah, pinjem aja yang putih itu…”

Pukul 11.30, hujan mulai turun. Ireng yang sedang di kamarnya, mendengar Jakun pulang.

Ireng : “Lah, kok lo udah pulang?”
Jakun : “Gue tadi niat awal cuman pengen balikin nih buku, berat di tas, gue bawa laptop soalnya. Pengen balik lagi. Tapi ternyata gue kehujanan, basah kuyup gini…”
Ireng : “Lo mau balik lagi?”
Jakun : *terdiam “Mungkin nggak lah, hujan makin deres gitu…”
Ireng : “Serius lo? Udah janji kan ama Pak Tr*****?”
Jakun : *terdiam lagi “Ah, dia pasti ngerti lah, hujan deres gini…”
Ireng : “……. Oke kalo gitu….”

Pukul 13.00 lebih sedikit, hujan sudah berhenti sepenuhnya. Ireng mendengar suara kegaduhan seperti orang buru2 berlari, dan dia melongok keluar kamarnya.

Ireng : “Ngapain lo??”
(ternyata) Jakun: “Hujan udah berhenti tuh, mau ke kampus lagi gue, takutnya Pak Tr***** marah…”
Ireng : “…. Lah….”

—————————————————————————————————————————————————————–

Seluruh terbitan ini beserta gambar-gambarnya sangat dilindungi, jadi sertakan alamat tautan dan nama pemilik blog jika ingin menggunakan sebagian ataupun seluruh bagian terbitan ini.