Ih, Seram Ah…

Narablog pasti tahu pemberitaan baru-baru ini mengenai mantan karyawan Citibank bernama Melinda yang diduga menggelapkan dana nasabah, dan juga kasus penganiayaan terhadap Sekretaris Jenderal Partai Pemersatu Bangsa (PPB) di sebuah cabang Citibank di Jakarta Selatan yang diduga dilakukan oleh para penagih hutang. Nah, tempo hari, ayah saya ditelepon oleh seorang karyawan Citibank yang menawarkan promosi kemudahan kartu kreditnya.

Ayah saya tentu menolak, karena merasa nggak butuh (lha wong beliau malah mau menutup kartu kreditnya). Waktu itu beliau cuma bisa jawab, “Nggak, nggak usah…” atau “Oh, iya, makasih, nggak perlu…”  Tampak bahwa karyawan tersebut agak memaksa. Bukan memaksa sih, sebenarnya, hanya keukeuh, nggak mudah menyerah (maklum, itu memang kerjaannya).  😀

Habis telepon itu, kami sekeluarga (berempat) menjadikan Citibank sebagai bahan obrolan. 😆 Berangkat dari dua kasus yang saya sebut di awal dan sampai pada telepon penawaran kartu kredit yang diterima ayah saya, tercapai satu kesimpulan gak penting, yah namanya aja bercanda keluarga. Kesimpulannya adalah, di lain waktu ketika ada telepon penawaran lagi dari Citibank, ayah saya harus menanggapinya dengan sebuah candaan. Inilah yang ayah saya harus katakan. 😀

“Serem ah, kalo kredit, nanti dibunuh…”

—Mengacu pada peristiwa penganiayaan terhadap Irzen Octa, sekjen PPB— 😀

“Serem ah, nanti saya dikejar-kejar debt collector kamu, mati nanti saya…”

atau yang satu ini…

“Heh, jangan-jangan kamu sekongkolan ama Melinda itu ya?”

Paling gawat ya komentar adik saya: 😆

“Kalau tangan saya bisa masuk ke telepon dan nyambung ke sana, saya colok mata kamu!”

*****

Kasihan ya Citibank, kok malah jadi bahan bercanda begini…. :D

Sebenarnya, para pengguna kartu kredit gak usah takut sama para penagih hutang. Selama pengguna-pengguna itu membayar tagihan masing-masing secara teratur dan tidak terlambat, niscaya nggak akan ada penagih hutang yang mencoba menggedor pagar rumah. Setahu saya, para penagih hutang mulai menelepon dan bersikap keras pada pengguna kartu kredit ketika tagihan pengguna tersebut menunggak, alias sudah beberapa bulan nggak bayar-bayar. Sudah tagihan belum terbayar, jumlahnya pun fantastis. 😀  Siapa tahu pihak bank menyuruh para penagih hutang untuk menyelesaikan tunggakan itu.

Syukurlah, kami selama ini belum pernah didatangi oleh penagih hutang, karena ayah saya sejak dulu kala (sejak punya kartu kredit) selalu membayar tagihan tepat waktu. 🙂

Yah, semoga Citibank bisa segera memperbaiki citranya di mata publik, dan semoga pihak Citibank bisa lebih ketat dalam mengawasi pegawainya, begitu pula saat penerimaan pegawai baru. 🙂

——————————————————————————————————————————————————

Sumber logo citibank diambil dari sini, dan sumber gambar Melinda Dee diambil dari sini, dengan sedikit perubahan. Seluruh terbitan ini beserta gambar-gambarnya sangat dilindungi, jadi sertakan alamat tautan dan nama pemilik blog jika ingin menggunakan sebagian ataupun seluruh bagian terbitan ini.

146 Comments

    1. kalo gwe ditelepon m debt collect/pihak bank’nya dengan nada mengancam,bilang aja…anda bisa bilang kasar,,oke saya terima…kelar percakapan…di lain hari udah deh kita sewa teman/orang” cari info debt collectnya/karyawan bank’y yang gk jelas kasih info.. samperin rumahnya /tongkrongannya nunggu dia sendiri,udah jalankan aksi penculikan…korek tuh info yang kita butuhkan……kalo dia gk mau kasih info buat kebenaran….potong aja lidahnya…kalo perlu bikin dia amnesia,,getok kepalanya pake apa kek…….daripada kita hidup dalam bayang” ancaman yg gk jelas,sedangkan kita pihak yg benar yg ditipu…mending nekad sekalian…komplain- komplain aja gk ditanggapin serius,,,y udah kita yg serius skrg…..NB : hanya buat orang yang bernyali nekat tapi benar…..dikira cwo doank bisa ancam cwe kalo dah nekad lebih bahaya looo…….

      Reply

    1. Beda, Mas Cahya. 🙂
      Kalo kita transaksi pakai kartu debit, itu langusng dipotong ke rekening tabungan kita. Jadi, dengan kartu debit nggak ada istilah kita berhutang. 🙂
      Lain halnya kalau kartu kredit, nggak langsung terhubung dengan rekening tabungan. Setahu saya (saya sendiri gak punya kartu kredit), setiap akhir bulan baru akan datang tagihan yang menyebutkan jumlah yang terpakai bulan ini, ditambah dengan total semua pemakaian selama ini, dan jumlah minimum yang harus dibayar pada bulan itu. Biasanya minimal harus bayar 15% dari jumlah total hutang. Mau lebih dari itu, boleh. 🙂 MAu langsung lunas? Boleh. 😀

      Reply

  1. Isu yang nggak kalah santer adalah ketidakbecusan bank mengelola sistem teknologi informasinyta. Banyak banget nasabah merasa sudah bayar kartu kredit, tapi masih tetep aja dikejar-kejar debt collector. Artinya sistem pengumpulan data pada banknya sendiri nggak beres. Gimana nih?

    Reply

    1. Iya, kemarin di harian KOMPAS ada juga dibahas mengenai hal ini. Padahal seorang nasabah udah menutup kartu kreditnya, tapi masih aja ada tagihan yang datang ke rumahnya. 😐
      Seram… 😕
      Kalo udah gini ya pihak bank harus sadar diri. 😦

      Reply

  2. Cahya,
    Ya jelas beda lah mas. Namanya aja udah beda “kredit” dan “debit”. 😆

    Saya kurang tertarik sama kasus citibank ini. Satu2nya yang membuat saya tertarik cuma satu, melinda dee-nya :mrgreen:

    Reply

    1. Mas Ris udah lihat wajah Dee yang saat ini kan? Ada di tipi… :mrgreen:
      Baru kelihatan tuanya… lha wong udah 47 tahun. 😀

      Reply

  3. setahu saya bukan hanya citibank aja, semua kartu kredit kalau nawarin yah begitu itu, hehe…nggak mau nyerah dia,tetep telpon lagi meski udah di tolak. kalo nggak gitu nggak kerja donk 🙂

    Reply

  4. haha lucu sop bahan obrolanna. tapi perihal perilaku kasar si penagih hutang sudah di bahas ya UU nya kemarin ma DPR. biasa tunggu kejadian dulu baru bergerak :D..

    kemarin baca di kompas.com. Ada permasalahan tuh mengenai kartu kredit. jadi itu orang udah tutup kartu kredit eh tapi kenapa ada transaksi dan disuruh bayar tagihan padahal tuh kartu udah jelas2 di tutup dan case closed, tapi terus aja ada tagihan dan di kejar2 ma para debt collector. hiii jadi serem ah.coba yang nagihnya semacam inong melinda sih gpp lah 😛

    Reply

  5. kartu kredit tuh emang pisau bermata dua, di satu sisi banyak banget gunanya, tapi kalo sampe nggunain nggak ati-ati, bakalan kena sendiri. soal melinda ini mungkin cuman satu, bisa jadi ada banyak melinda2 yang lain yang belom terungkap. padahal citibank menurut saya cukup bonafid dalam perkreditan

    Reply

  6. Kalau menurut Om saya, debt collector mulai “kasar” karena si yang punya kartu kreditnya ngeyel gitu dari mulai pindah alamat, gg ada niat bayar sampai bertindak kasar padahal saya pernah lihat rekap pengguna kartu kredit beuuh utangnya sampe 2 digit jutaan, belum bunganya. lebih baik mencicil hutang didunia daripada ditagih di akhirat ya, hii serem deh.

    Reply

  7. ahahahaha…segitunya…
    jadi ilfeel sendiri deh lama2 ama citibank gara2 kasusnya itu…

    kalo saya jadi adeknya si asop, saya bakalan colok tuh lubang idungnya…
    hohohohoho… 😆

    Reply

  8. Yang namanya utang, apapun bentuknya, emang bikin tidur gak tenang… jadi mendingan jangan punya kredit apa2… bahkan temen dulu bilang, kalo benaja jangan abwa debit card/atm, bawa kas aja, biar gak jebol! apalagi credit card??? 😛 imho

    Reply

  9. Tentunya sampai ditagih karena sudah lama tidak membayar. Dalam kondisi seperti itu jalan jadi buntu. Yang utang tidak membayar-bayar padahal uang yang dipinjam harus diputar di bank. Malang lagi jika setiap kali ada kredit macet maka bank tersebut kena sanksi dari badan regulasi perbankan. Bank jadi bingung harus menagih dengan sistem apa.

    Reply

    1. Iya sih, memang ada juga nasabah yang menyebalkan, mau make doang tapi gak mau bayar…. 😐
      Nasabah juga harus tahu diri. 😉

      Reply

  10. ihh,
    serem ah.
    Jangan jangan credit card itu sebenernya siluman.
    *heeeewww apaaaa seeeehh bint 👿

    Reply

  11. wew,klo saya ngeliat mbak melinda pertama kali ajah serem,hehehehehe 😀
    saya lum pernah punya kredit,lha tabungan aja punyanya mepet (doh)

    Reply

  12. Hmm.. mungkin karena sifat hutang yang perdata makanya pihak pemberi hutang memerlukan tenaga debt collector dan menghindari persidangan. Seandainya hutang masuk di hukum pidana mungkin para debt collector kasar tidak diperlukan lagi. 🙂

    Reply

  13. Setuju dengan kalimat terakhir “semoga Citibank bisa segera memperbaiki citranya di mata publik, dan semoga pihak Citibank bisa lebih ketat dalam mengawasi pegawainya, begitu pula saat penerimaan pegawai baru.”

    [saya kira bukan hanya Citibank ya, membaca dari banyak keluhan nasabah di berbagai media]

    Reply

  14. Salam Takzim
    Memang ngerih bang, zaman sekarang ada aja modus modus baru untuk menipu, untung saya ga punya kartu kredit, kalau kang Asop punya pinjem dong
    Salam Takzim Batavusqu

    Reply

  15. sejauh pengalaman saya pake kartu kredit, untungnya saya gak pernah ketemu masalah serem2 gitu sih… berusaha seperti ditulis itu, bayar tepat waktu! 😀
    punya 2 (meski yg aktif dipakai cuma 1), saya pikir udah lebih dari cukup… kalo tiap tawaran kartu kredit saya IYA-in, dan aplikasi disetujui, mungkin sudah bisa punya 10an kartu kredit nih… hahaha… 😀

    tp menurut temen2 yg pake kartu kredit dari bank itu tuh *gak sebut merek*, emang terkenal rada “sadis”, telat dikit lupa bayar langsung ditagih2 gitu… 🙂

    Reply

  16. Betul sekali, yang penting bagaimana kita bijak menggunakan Kartu Kredit tersebut. Setiap orang pasti punya cara terbaik untuk menggunakannya. 🙂
    Posting yang hangat sekali nih, dimana2 Melindaaa terus haha

    Reply

  17. Jadi serem juga karena kasus nasabah meninggal itu…
    Tapi apa citibank mau berhenti pakai debt collector? Masa iya?

    Reply

  18. keren Mas Asop, semakin kompleks lah kerusakan di negara kita (eh bisik-bisik sepak bola, kapan ya kita punya pemimpin bola “yang tau malu?)

    Reply

  19. tapi banyak juga kisah si city yg nagih meski si pemakainya merasa gak pernah pakai. dan itu bener2 terjadi pada kawan saya. seruangan kantor.

    SAY NO TO CREDIT CARD ! (itu kalau aku) 😀

    Reply

  20. Salam Takzim
    Meruak pagi ntuk menyongsong terik
    Merangkai hurup ntuk persembahan
    Demi menghindar dari beban
    ku sapa sahabat agar tetap semangat
    Salam Takzim Batavusqu

    Reply

  21. mama saya juga ditelpon melulu tuh sama bank.. udah ada 5 bank yang nawarin bikin kartu kredit, dan emang bener, hobinya maksa…

    annoying banget deh ~,~

    tapi kasian juga.. kalau ga dapet nasabah, komisi mereka sedikit 😦

    Reply

    1. Iya, katanya koran hari ini (8/4) begitu, mereka (yang nawarin kredit) ternayta honorer, digaji menurut berapa banyak orang yang berhasil digaet. 😐

      Reply

  22. ah kalo gw bro. takut hutang. karna takut ngak bisa bayar. kalo di indo ngak usah pake kartu kredit lah. pake debit aja. langsung aman dan bebas dari dept collector

    Reply

  23. citibank lagi naik daun yachh….maksudnya jd pusat pemberitaan hehehe…….lagian bisa2nya dalam 1 bulan ada 2 kasus besar yg mencuri perhatian masyarakat…..klo soal debt colector, ada tuch yg suka telepon ke rumah, gara2nya dulu ada tetangga aku yg bikin kartu kredit trus mencantumkan no. telepon rumah sy sbg keluarga terdekat. Sementara dianya kabur entah kemana…kadang suka sebel dech…orang yg punya hutang, koq keluarga sy yg di teror….

    Reply

  24. Ya Allah… kasihan sekali ya citibank yang akhirnya jadi korban hanya gara-gara kesalahan satu orang….

    mungkin lebih baik bagi saya untuk tidak menggunakan kartu kredit aja ya… menjaga diri saja

    Reply

  25. Assalam Asop..
    Kunjungan kedua nih 🙂
    semoga makin berkenan 😀

    Kalo sekarang rasanya belum, kalo udah kuayaa baru deh pake kartu kredit 😀
    dan aku setuju banget sama pernyataan keluarga asop yang ini :

    “Heh, jangan-jangan kamu sekongkolan ama Melinda itu ya?”

    cari bank lain aaaah 😀

    Reply

    1. Wa’alaikumsalam. 🙂
      Mari silakan berkunjung kapanpun Agry mau, silakan obok2 rumah saya ini. :mrgreen:

      Hehehe, bukan berarti bank lain bersih dari “Malinda” lho ya… 😀

      Reply

  26. ah kalo ane belum minat punya kartu kredit sop, kalo belum mampu gak usah maksa deh yg penting kebutuhan terpenuhi, ngikutin keinginan mah gak ada abisnye…

    kartu kredit = jebakan betmen

    Reply

  27. Aku dari dulu tidak pernah terpikir untuk memiliki kartu kredit. Mending ambil kreditnya lansung 😆

    Salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan

    Reply

  28. jangan nmerasa malu untuk menyatakan : saya belum “dewasa” untuk memiliki kartu kredit!!

    kata-kata tersebut saya jadikan kata sakti ketika ‘sales’ kartu kredit gencar menawarkan (dan terkesan memaksa) produknya. Dan hingga saat ini, saya tidak pernah tertarik untuk memiliki kartu kredit 😎

    bagi saya pribadi, menyodorkan kartu ATM untuk membayar belanjaan (misalnya), lebih terhormat daripada menyodorkan kartu kredit. asumsi saya cukup sederhana : kartu ATM menunjukkan bahwa saya punya duit :mrgreen:

    Reply

    1. Maksudnya lebih enak bayar pake debit, ‘kan? 😀
      Langsung kepotong dari tabungan dan kita jadi lebih terkontrol. 🙂

      Reply

  29. Kartu kredit hanya saya pakai kalau saya pengin beli barang, tapi sayang keluar uang (soalnya yang bayar kartu kredit suami saya … hehehe … )
    Memang harus selektif menggunakan kartu kredit. Ingat bahwa utang harus dibayar, dan bunganya itu lho … gede banget 😦

    Reply

  30. saya menyadari bahwa saya jarang nabung dan tidak mempunyai saldo di tabungan saya jadi daripada saya pakai kartu kredit nanti gak bs mmbayar lebih baik saya ga mbikin kartu kredit 😀

    Reply

  31. Melinda Bagiku kayak mobil Jeep yang cocok buat off road.. karena punya “bemper” yang gede… 🙂
    Sambil menunggu proses hukum yang berlaku terkait masalah Citibank dan Melinda ini, setidaknya kita juga harus evaluasi diri, Perlukah/mampukah kita memiliki kartu kredit jangan hanya sekedar mengikuti trend saja,hingga kalu tagihan limit tidak menghindar saat ada Debt Collector.
    Paling enak kayak aku, kalo mau kredit gak perlu pakai kartu.. langsung ambil barang dan langsung barang di antar… alias tukang kredit harian yang biasa jual ember,kompor dll… 😀 hahaha

    Reply

  32. Emang dua cerita itu lagi seru2nya buat dijadiin bahan obrolan Sop.

    Yang aku suka kesal dari Citibank itu yaah, mereka ga perduli record kita soal pelunasan.
    Biarpun bertahun2 selalu bayar tepat waktu, sekali saja kita telat/lupa, ditagihnya udah kaya kita ngutang ratusan juta dan ga dibayar 10taun!! (lebaaay)
    lewat sehari aja ditelfooon terus, jam 6.30 pagi juga pernah kakakku ditelfon, seharian tuh ditelfonin mulu! belum lagi orang CS nya yang ngomongnya suka bernada tinggi.

    Pernah juga aku dikirim kartu belanja, aku minta dimatiin kartunya dan langsung aku gunting, and you know what? tiba2 aku dikirim tagihan! padahal kartu ga pernah aku pake! Ggrrrrr…!! 👿

    Reply

    1. Hahaha, lebaaay. 😀

      Tapi seraaaaam…. 😦
      Nah, jadi memang kita sebagai pengguna harus sabar, dan juga tahu diri ya. 😐

      Reply

  33. Saya udah lihat foto yang katanya itu adalah foto MD jaman sekolah, widih beda banget sama yang sekarang…
    Penawaran kartu kredit memang sangat mengganggu, setiap hari saya disms nawarin KTA, terus sering juga ditelepon nawarin kartu kredit. Sangat mengganggu.

    Reply

  34. Ferrarinya yang bikin ga nahan soppp! Ngeliat kan mobil2 mewahnya MD. Itu yang nyita dan bawa ferrarinya sampe kagok hahah seumur hidup belum tentu sekali naik dan bawa tuh mobil.. xD

    sebenarnya masalah kartu kredit dan penagih hutang itu harus diintrospeksi masing2 pihak.. yang pihak bank jangan sampai menggunakan kekerasan, dan nasabah juga, kalo emang ngga sanggup bayar, lah jangan berhutang dari awal dooong. pake kartu kredit ya yang sesanggupnya aja deh. 😀

    Reply

  35. Kalau saya ngeri sama suaminya Sop. Mosok suaminya umurnya 22 tahun, model pula. Lebih zzzzzzzzzzzzzz dari Rafi dan Yuni….Ck…ck…ck…makanya jangan biasakan ngutang, hahahahaha

    Reply

  36. Saya juga pernah ditelpon salah satu bank yang menawarkan kartu kredit dan fasilitas lainnya. Tapi Boro2 punya kartu kredit, rekening satu aja kagak pernah diisi.

    *kalao yang nawarin kaya Melinda itu ya, maklum saja banyak yang kena…

    Reply

  37. Memang sales kartu kredit suka maksa bgt! Sy ogah pake KK karena kelewat boros…jadi cari aman aja deh,drpd tau2 dikejar2 debt collector

    Reply

  38. Kartu kredit emang bukan kartu ajaib. Jadi biar kita bisa gak perlu bayar di tempat, tetap aja kita harus bayar di lain waktu, plus bunga pula kalau terlambat bayarnya. Makanya kalau beli barang2 emang mendingan bayar tunai daripada harus ngegesek pake kartu kredit 🙂

    Reply

  39. waktu itu teman kantor saya juga pernah ditelfon tukang kartu kredit sambil memaksa2 gitu
    hasilnya teman kantor saya ini jadi jengkel dan agak gondok

    Reply

  40. Keluarga aku gak pernah sama sekali pake kartu kredit sop,,
    gak perlu juga rasanya,,
    Tapi sekarang udah jadi gaya hidup ya di Jakarta..

    Reply

  41. Aku masih belum merasa perlu pakai kartu kredit, jadi yah masih aman.
    Sepertinya butuh kerja ekstra dan waktu yang lama untuk memperbaiki citra Citibank

    Reply

  42. iya jangan takut, penagih utang itu dateng untuk nagih kalo utang kamu sekitar 1 M lah… hahhaa kayak punya pengalaman jadih penagih utang aja 😀

    Reply

  43. pengalaman saya dengan penagih kartu kredit: didatangi petugas bank ke rumah dengan dalih ada orang di alamat saya yang berhutang tunggakan kartu kredit. Ini artinya bank itu dikadalin orang yang memalsu alamat. Nama yang tertera bukkan anggota keluarga saya. Kami didatangi sampai berkali-kali. Pernah lagi saya ditelfon di kantor (entah gimana kok penelfon bisa tau nomor ekstensi saya)menyatakan bahwa teman saya berhutang tunggakan. sewaktu saya katakan bahwa teman saya sedang keluar kantor, dia maki2 saya mengatakan bahwa saya menyembunyikan orang yang dia cari. Saya bilang :” Mas kan tau alamat ini, datang aja ke sini temuin orangnya langsung. Kalo gak ada, temui saya biar matamu bisa saya colok…..” hua ha ha

    Reply

Leave a reply to nia/mama ina Cancel reply