Kopdar Singkat Senin Pagi

Ini adalah posting-an tentang kopdar singkat hari senin (16/5) yang lalu. Sebagai awalan, ada yang tahu siapa dua narablog ini?

Maap ya Mas, saya comot dari facebook sampeyan. 😀

Kalau ini saya comot dari situs gravatar sang narablog.

Syukurlah kalau narablog sekalian sudah tahu siapa mereka. Mereka adalah Mas Ahmed dan *Mbak* Greeny Azzahra (semua lebih tua tiga dan setahun dari saya). 😀

Jadi…

Mas Ahmed menghubungi saya hari minggu, dia ada di Bandung sampai hari selasa (saat libur panjang berakhir). Katanya, Mas Ahmed ini korban pengumuman mendadak cuti bersama. 😆 Gara-gara baru tahu pas hari sabtu (saya lupa, BSJSS ya, Mas) bahwa senin libur, Mas Ahmed berpikir, “mau ngapain ya tiga hari libur mendadak begini?” Jadilah Mas Ahmed yang asli Solo ini langsung pesan travel ke Bandung dari Jakarta (dia kerja di Jakarta). Tujuan utama, selain untuk jalan-jalan —dari pada nganggur di kosan— dan mengunjungi neneknya, tentu untuk kopdar! 😀

Mas Ahmed nggak hanya mengontak saya, dia juga mengontak Grini (bentuk asli dari greeny ) dan teman masa kecilnya di kampung halaman —yang kuliah di ITB—, Ulum. Dunia begitu kecil, what a small world, I say, karena ternyata Ulum ini adalah teman adik saya, angkatan 2009 beda jurusan. Ternyata kami masih punya hubungan…  😆  Oh ya, Ulum ini bukan seorang narablog. Kata Ulum sih dulu pernah punya, tapi sekarang udah nggak terurus.

Dari kiri ke kanan: Saya, Mas Ahmed, dan Ulum

Sangat Singkat Sekali…

Saya sampai di tempat janjian, di depan ITB, Jl. Ganesa, jam 8 pagi lebih sedikit. Agak barengan sama Mas Ahmed dan terlambat sedikit dari waktu janjian. Saya sudah menduga dari rumah, bahwa nggak bakal susah mengenali Mas Ahmed. Sudah saya hafal wajahnya dari akun facebook-nya, begitu pula untuk Grini. 🙂 Terutama untuk Mas Ahmed, model rambut dan jenggotnya itu lho, yang khas banget. 😆

Karena saya belum sarapan, sambil ngobrol saya makan jajanan yang ada di sana (Benar-benar lupa nama makannya, apa ya namanya…? 😕 ). Ulum dan Grini belum hadir saat itu. Ulum baru datang kira-kira setengah jam setelah saya sampai, dan Grini beberapa saat setelahnya.

Grini hanya bisa hadir sebentar —sesuai dengan yang dia katakan saat kami bertiga ngobrol di facebook—, karena jam 10 dia ada jadwal mengajar privat. Tempatnya cukup jauh dari ITB, jadi sekitar jam 9 lebih sedikit Grini minta pamit. 🙂  Tak mengapa, di waktu yang singkat itu saya dan Mas Ahmed bisa sedikit mengenal Grini.

Ternyata…

Banyak sekali hal yang kami —saya, Ulum, dan Mas Ahmed— obrolkan. Semua nggak ada yang serius sih, lucu-lucu semua. 😆

Ulum, ternyata dialah pemilik sebuah kedai Kebab yang ingin dicoba oleh adik saya. Beberapa waktu yang lalu adik saya mengajak saya beli kebab di kedai milik temannya. Karena baru dibuka, ada promo harga, kata adik saya. Lhadalah, ternyata saya bertemu pemiliknya di sini. Benar-benar tidak terduga, dunia begitu kecil. 🙂

Mas Ahmed, ternyata masa kecilnya nakal. Bukan nakal bejat, tapi nakalnya anak-anak. Masih amat normal lah kenakalannya. Saya benar-benar nggak menyangka saja, karena menurut penilaian saya, dari foto nggak terbayang Mas Ahmed nakal. Saya pikir dia pendiam. 😀    Tanggapan Mas Ahmed, “Ini pencitraan…” 😆

Mulut saya sampai kering ketawa-ketiwi dengar kisah-kisah Mas Ahmed. Mulai dari mainan mercon (petasan) yang bersuara keras, mercon meriam (duuuh lupa namanya, yang pakai bambu besar… 😦  ) pas puasa, sampai kenakalannya pura-pura jadi pocong, sampai-sampai membangunkan orang sekampung. 😆 😆 😆

Salah satu kisahnya mengenai dua merek kamera yang saya ingat (ada perubahan sesuai dengan distorsi ingatan saya) adalah:

Ada dua orang ngobrol, sebut saja Ari dan Bono.

Ari: “Ah, CANON itu nyontek NIKON…”

Bono: “Kok bisa, Mas?”

Ari: “Sesuai namanya, CAyak NikON.”

Bono: “Hooo, ‘kayak nikon’ toh? Jadi bener yah, CANON niru NIKON…”

Ari: “Bukan, salah, yang niru itu NIKON.”

Bono: “Lho, kok…? Tadi sampeyan bilang…”

Ari: “NIKON yang meniru CANON, sesuai namanya, NIKON, NIru KanON.”

Bono: “………”

Versi Mas Ahmed bisa dibaca di sini. 🙂

Ah, Mas Ahmed adalah teman yang enak diajak ngobrol. Rasanya tidak ada topik nggak seru yang keluar dari mulutnya. 

Dari kiri ke kanan: Grini, saya, Mas Ahmed, dan Ulum.

Memang ya, kopdar yang enak itu yang jumlah orangnya (peserta) sedikit, bisa ngobrol lebih leluasa. 🙂

Ternyata, nama asli Mas Ahmed bukan “Ahmed”. Sama sekali nggak ada unsur “Ahmad” dalam namanya.

——————————————————————————————————————————————

Gambar adalah hasil jepretan sendiri, kecuali dua gambar awal yang saya comot dari facebook dan laman utama gravatar si empunya blog. Sumber sudah tertera di bawah masing-masing gambar. Seluruh terbitan ini beserta gambar-gambarnya sangat dilindungi, jadi sertakan alamat tautan dan nama pemilik blog jika ingin menggunakan sebagian ataupun seluruh bagian terbitan ini.