Sampai juga edisi “Kesalahan Ejaan” di volume ke-enam. 🙂
Saya mengutip beberapa kalimat dari posting-an Kesalahan Ejaan yang pertama, yaitu:
Bahasa itu unik. Kenapa? Karena bahasa ada penulisannya. Mungkin memang mudah mengucapkan, tapi sulit untuk menuliskannya.
Gara-gara foto berikut ini, saya jadi ingat itu.
#1
Maap ya, yang benar adalah “maaf” tanpa koma atas. 😆 Saya yakin si penulis pengumuman itu menyangka bahwa maaf diserap dari Bahasa Arab. Saya sendiri nggak tahu apa itu benar, yang pasti “ma’af” nggak ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia. *saya pun malah terbiasa menulis maap ketimbang maaf*
Susunan kalimat pengumuman di atas pun lucu (setidaknya bagi saya). Coba baca. Tidak jelas apakah pengumuman itu bernada penegasan larangan atau permintaan maaf. Disebut permintaan maaf jelas nggak tepat. Ngapain minta maaf di awal kalimat kalau di akhir kalimat diberi penegasan dengan tanda seru tiga kali. 😆 *lebay*
Tiga tanda seru itu terlalu berlebihan, dan pemilihan katanya salah. 😀 Kata “tidak” kurang tepat untuk sebuah larangan. Saya rasa kata “jangan” dan “dilarang” lebih tepat. Bagian “menghalangi” di akhir juga lebih baik dihilangkan aja.
Meminta maaf sebelum melarang sesuatu itu benar, lebih manusiawi. Hanya saja, saya lebih suka langsung secara tegas melarang. Langsung aja tulis “jangan parkir di sepanjang trotoar ini!” 🙂
#2
Gambar di atas benar-benar mencengangkan. 😐 Tak tahukah si pemilik bahwa jika kata benda diberi pengulangan dan diberi akhiran “-an” maknanya akan berubah? 😀
Saya ambil contoh sederhana yang sering kita dengar. Mobil, orang, dan rumah.
Anak-anak kita lagi main mobil-mobilan.
Tuh ada orang-orangan sawah di sana.
Ini hanya rumah-rumahan aja, hanya untuk kepentingan pameran.
Apakah si anak bermain mobil sungguhan? Jelas hanya mainan!
Apakah benda yang ada di sawah yang berguna untuk mengusir burung berupa orang sungguhan? Jelas hanya boneka!
Apakah rumah yang dipajang di ruang pameran rumah sungguhan? Mana cukup dalam ruangan! 😛
*menghela nafas*
Tampaknya toko buah dalam foto menjual mainan atau miniatur buah… 😦
***UPDATE!***
Ada info tambahan dari Mas Asrul dan Deny di bagian komentar perihal pengulangan kata dasar dan akhiran “-an” ini. 🙂 Makasih banget udah membetulkan hal ini. Ternyata jenis pengulangan ada beberapa macam, jadi tidak semua kata dasar yang diulang dan diberi akhiran “-an” adalah barang tiruan atau replika. Contohnya sayur-sayuran dan buah-buahan, yang memiliki arti “berbagai macam buah” dan “berbagai macam sayur”.
Tapi, dalam kasus nama toko di atas, bukankah lebih baik “Dunia Buah” saja?
#3
Saya udah capek tertawa… *menghela nafas*
Melihat papan pengumuman di atas saya mengira bahwa pengumuman tersebut ditujukan untuk “seluruh tempat parkir”, bukan untuk manusia seperti “tamu“, “pengunjung“, atau “penduduk perumahan sekitar“. 😐 Kesannya pengumuman ini menyuruh “seluruh tempat parkir” untuk mematikan mesin mobil. Aduuuh saya udah capek ketawa nih…. *rahang pegal*
Udah gitu “dimatikan”-nya salah pula, “di” dan “matikan” kok dipisah. 😦
*
Saya kutip lagi dari posting-an Kesalahan Ejaan yang pertama, bahasa itu unik dan menarik. Salah sedikit bisa berubah jadi humor.
——————————————————————————————————————————
Mungkin itu memang tempat jual buah-buahan buat aksesoris? :D.
hhahha … yang lucu itu justru fakta bisa aja gitu ketangkep kesalahan ejaan di berbagai penjuru tempat, teliti banget 😀 mana udah sampai volume enam pula, kayaknya kalau setiap makalah dan karya tulis saya harus di Acc sama Bang Asop gg bakalan lulus kali ya.
Saya sih pengennya bisa terus lanjut. 😀
Penggunaan akhiran -an tidak selamanya berarti mirip dengan/benda tiruan,
penggunaan akhiran -an : antara lain :
1. alat/perkakas : ayakan
2. tempat : parkiran
3. banyak/luas/besar : lautan
4. benda tiruan : mobil-mobilan
5. pelbagai jenis : sayur-sayuran, buah-buahan
6. tiap-tiap : tahunan
7. benda/bahan : manisan
8. hasil perbuatan : latihan
Iya, benar, memang tidak semua kata berakhiran “-an” berarti benda tiruan. Lain halnya kalau diberi pengulangan kata dasar.
Tapi bukankah untuk “sayur-sayuran” lebih enak kalau disebut “sayur mayur”? 😀
Entah kalau buah-buahan sih ya…
itu tadi dari google 😀
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) :
jadi bisa buah tiruan, bisa juga bermakna berbagai buah/bangsa buah
setuju ama komen ini…
buah-buahan itu bisa diartikan sebagai berbagai macam buah.
jadi bukan selalu berarti mainan/tiruan.
Nambah…setuju, memang ada yang berarti mainan,
tapi tumbuh-tumbuhan kan bukan berarti mainan. Untuk menyatakan berbagai macam tumbuhan. Jadi buah-buahan juga berarti berbagai macam buah.
Tapi memang menurutku jika sebagai nama toko lebih baik “Dunia Buah”. Dunia sendiri sudah merujuk ke berbagai macam, tidak perlu diperjelas lagi menjadi Dunia Buah-buahan. Untuk nama lebih pendek lebih baik.
EM
Nah, iya Mbak, dalam kasus nama toko, saya pikir lucu kalau setelah kata “dunia” ditambah “buah-buahan”. Lebih kentara makna “dunia replika buah” ketimbang “dunia aneka buah”. 🙂
Oke, makasih tambahannya, Mas Asrul. 🙂
Tapi, dalam kasus nama toko buah di atas, bukankah jadi lucu kalau setelah kata “dunia” ada kata “buah-buahan”? 😀 Lebih kentara makna “dunia mainan buah” ketimbang “dunia aneka buah”.
Lebih bagus “dunia buah”.
salah ejaannya udah sampai edisi 6 Sop?
wah kayaknya pengen baca edisi 1-5 nih hehehe
menurutku sih penggunaan kata TIDAk itu gpp yah, daripada kata JANGAN/DILARANG, kesannya gimana gitu 😛
nah baru dunia buah(-buahan) ini yang lucu xixixi
gw juga mikir, jgn2 di sana jualnya yang palsunya kah? 😛
Saya tetap lebih suka yang tegas, “JANGAN” lebih bagus. 👿
mudah2an masih ada episode-episode berikutnya…… 🙂
buat belajar juga jadinya…
Saya sih pengennya bisa terus lanjut.
maksudnya kalo perlu aneka macam buah di sanalah tempat yang lengkap, dunia gitu looh… *Tulisan ini takusah kau sunting, mohon…
Apa kata dunia?? 😀
waahhh..asop kayanya cocok jadi guru bahasa indonesia nih..xixiixi
yang gambar terakhir emang kerasa bgt janggalnya tuh kalimat..yang buatnya kayanya lagi ngantuk kali yaa.. 😆
eaaa, baru kali ini saya baca postingan di blog ini soal kesalahan ejaan. emang kalo di jalan banyak yang aneh sih.
tapi somehow saya merasa makna ‘buah-buahan’ sudah benar ya. mohon ma’ap kalo salah *dikeplak* 😀
Ini pengumuman yang ditujukan untuk Tempat Parkir ya? 😆
Saya pikir juga begitu. 🙂
ini yang dimaksud dengan peka terhadap keadaan sekeliling…
lanjutkan mas asop 😎
link mas asop sudah saya pasang, terimakasih untuk bantuannya yang kmarin,,hihi
matur nuwun Kang, wah nambah ilmu lagi nih..
bang asop, kereeeeeeeeeeeeen. beberapa kali mampir ke sini disuguhi pelajaran bahasa yang cessspleng. i like it!
wah… yang paling bawah itu yang paling fatal tal tal…. ^___^
wah telaten sekali memperhatikan bahasa itu.. seru ilmu dan share nyaaaa… ^_^
lanjutkan Sop
anak muda bukan berarti tak cinta bahasa ya
SUka bangeeet. 😀
karena ruang terbatas, dan ingin menyampaikan secara gamblang, tapi, ya… asyik juga bahasa negeri ini 🙂
Namanya saja Indonesia. 😆
Hahahaha,, ribet tuh yg pertama dan ketiga.. kalimatnya rancu banget.. Klo yang kedua dunia buah cukup kok yak 😛
Yap, ribet banget yang ketiga. 😆
berarti pesannya adalah berbahasa indonesia yang baik dan benar, gitu ya mas asop.. hehe.. salam dari samarinda mas…
SAlam dari Bandung! 🙂
ahaha,, bahasa fungsinya agar ada kesepahaman. jadi sebenernya ga masalah kalo ada salah ejaan. asal bukan di tempat dan saat yang formal aja
Nah, tetap saja saya gak tahan untuk menunjukkannya di blog ini. 🙂
gara2 main ke blog ini, klo jalan jd suka menemukan kesalahan tulis atau ejaan juga..hehehe.
Nah, di-posting juga dong. 😀
Kalau yang buah-buahan itu benar lho, berhubung saya berasal dari Kelas Bahasa (hehe), saya mau memberi penjelasan.
Kalau mobil-mobilan, rumah-rumahan dan orang-orangan itu masuk dalam Reduplikasi Berimbuhan Tiruan atau Menyerupai,
tetapi kalau buah-buahan atau sayur-sayuran itu termasuk Reduplikasi Berimbuhan Bermacam-macam.
Reduplikasi sendiri ada 4 Jenis yang kemudian dibagi lagi menjadi beberapa jenis 😀
Okeeee sama seperti Mas Asrul katakan. 😀
Makasih banyak pembetulannya.
Hehehe ikut seneng juga bisa dipajang linknya hohoho
Makasih mas Asop!
Mohon perbaiki saya juga ya kalo di edisi mendatang ada salah. 🙂
hahaha…untung bukan saya yg bikin. bisa habis dikupas di sini kalo aku yang bikin..
Ah si Asop….mah teliti pisan…tapi khusus yang buah-buahan…agak bingung lho Sop….ayo, ayo…apa coba??Buah bahan, kah? seperti halnya di sayur mayur? tetep buah-buahan..he he he…yang bikin bingung yang paling bawah…..btw dpt dr mn tuh Sop??
karena aku gak tau musti ngapa, aku ikut tertawa saja. hahahahhahhahhahahaahhhaahhahahaha
nama RIVA’I itu betul pakai V ??
bukan F ?
soale itu nama orang.
jarang aq ngeliat nama RIFA’I pakai V..
😀
Iya juga ya, saya juga seringnya pake F ya..
Bahasa Indonesia memang unik, saking uniknya bisa bikin mata jereng. Dan, saya sendiri sepertinya juga sering salah tulis dipostingan. hahaha
qu ketawa liat kamu sop,, teliti banget, kadang aku harus baca postingan ku berkali-kali, biar kamu gak menemukan kesalahan, tapi tetap aja ada yg salah, kayanya aku harus beli kamus bahasa Indonesia nih .. heheh
Walah, barangkali Mbak Uni cuma salah ngetik. 🙂
Jangan-jangan kamu pas nyari tempat kencing ya… sampai bisa nemu tulisan MA’AF… 🙂
Mungkin dulu waktu pelajaran bahasa indonesia suka bolos, jadinya suka salah mengeja…hehehe
Hush, sembarangan Mas Koes ini.
hahaha lo detail banget kalo soal beginian bro
ditunggu vol. 7 nya
ah ini masih mending daripada,
kalo seperti saya fasih nyanyi lagu kokoro no tomo tapi hahong kalo suruh nulis pake kanji.. hahaha
*salahtopik
wkkkk
*benar-benar salah topik* 😀
knjungan perdana, menarik juga mas, ternyata banyak yg ngaco tulisan 😀
indonesia nya banget, yg suka post gambar dan tulisan unik kyk gt di forum juga banyak. bahkan ampe ada yg bikin web khusus 😀
wih, kak asop berubah profesi jadi ‘pengamat ejaan’… 😯
itu nemu tulisan kayak gitu emang kebetulan, atau sengaja dicari?
Itu kebetulan nemu. Tapi saya selalu mencoba membaca semua tulisan2 spanduk iklan atau apapun yang saya lewati. Siapa tahu ada yang salah. Gitu… 😀
Saeum,
saya juga sudah capek ketawa nih kang… 😀
kesalahan eja yang menimbulkan salah pemahaman tapi banyak yang tak menyadarinya
saleum
wew, pemerhati alam ni ye, tapi ane juga sih, soalnya bisa bikin senyum(kalo ngakak ngak enak kan di tempat umum)
saya cuma komen-komenan aja loh ini.
Maksud? ❓
haha, pejabat aja masih banyak yang salah kok bahasanya
Jangan ditiru itu pejabat yang ngomongnya salah! 😡
jadi ketawa liat pengumuman paling atas dan bawah, rancu dan boros kalimat. dunia buah-buahan tempat saya suka beli buah dari arah cicendo-cihampelas 😀
Eh, itu betul! 😀
pengumuman ketiga bikin capek rahang 😆
kalo dunia buah-buahan itu ngingetin saya akan masa tk, trus nyebutin satu per satu buah yang dikasi sama guru
belajar bahasa Indonesia memang susah Sop, karena bahasanya sendiri masih berkembang dan terus berkembang. Tetapi memang tidak salah jika Asop menggelitik masyarakat, dan semoga kita tidak melakukan kesalahan yang sama dan berulang-ulang.
Saya sendiri masih kurang ilmunya, saya dibenarkan oleh Deny dan Mas Asrul. 🙂
jiaaah, gara2 mengamati kata2 yang lucu2, malah jadi capek ketawa ya Sop 😀 😀
salam
jadi harus parkir disitu biar gak menghalagi.. woot??? haha
Nah, jadi lucu ‘kan? 😀
Ditunggu kesalahan ejaan volume berikutnya.
Biar rahangnya Mas Asop tambah pegel. hehehehe
Duh, jangan dong, rahang pegel gak enak…. 😦
beuuhhh..jeli banget sih sop.. 😀
Saya akan mencoba jadi lebih jeli lagi. 🙂
hahaha,itulah indonesia 🙂
pembuat iklan sengaja menulis seperti itu Sop,
biar muncul di Asopusitemus 😀
Kalau benar begitu, saya tertipu. 😆
ternyata ada dunia buah di tahun 2011 ya…:-P
agar menjadi perhatian tentunya mas asop… biar tetep bisa diperbincangkan, seperti disini.
Ah, apakah ini pujian? 😳
Hmm…
Kalo ditulis kaya gini aja gimana: Cobain deh parkir di sini! *terus ada gambar kendaraan hancur lebur* wkakakakakaka… kira2 ngerti gak?
Ngerti! 😀
Jadi sama aja maksudnya dengan, “Anda berani parkir di sini, mobil Anda akan rusak seperti gambar di bawah.” 😆
wakakak nemu nemu aja neh 😀
Haha, itu yg maaf serapan dari bahasa Arab ya? ada ‘ain nya 🙂
Yap! Bener banget! 🙂
Masih postingan salah eja ya Sop.
Tapi menarik nih, karena pada kenyataannya memang banyak sekali terjadi di sekitar kita tanpa disadari.
Masih dong. 😀
Semoga saya masih bisa terus melanjutkan ini. 🙂
mirip obrolan di kantor 😀
kesalahan pengejaan ini sering sekali ditemui… bahkan di tempat2 besar… di parkiran sebuah rumah sakit di Jakarta, ada tulisan “Restribusi Parkir Rp.2000 untuk jam pertama”… padahal tempat itu kan isinya orang-orang pinter semua, kok ndak ada yg koreksi sih?
Hahahahahahahaha “untuk jam pertama”?? Dan lagi, “restribusi”? 😆
oh… tidak pernah terpikirkan olehku hal2 kayak gitu.
Kalau sayur-mayur ada nggak?? Itu menggambarkan jamak atau tunggal ya?? Kalau buah jamak gimana?? Buah-buah aja, atau bebuahan, atau buah-muah atau yang lainnya?? 😀
“Bebuahan” boleh juga, Mas…
Asop, saya juga pernah mengalami kasus yang serupa.. Saya menulis Jumat, dengan Jum’at… dimarahin guru bahasa Indonesia hehehe..
Eh kamu juga salah tuh,, harusnya kan napas, bukan nafas… kekekeke
pease
Sama aja, Mbak. Ejaan baku “napas”, ejaan yang terpengaruh dari bahasa arab jadi nafas.
Terimakasih karena telah membantu saya mengerjakan tugas bahasa Indonesia. Wacana ini sangat bermanfaat… 😀 😀 😀
Alhamdulillah, saya senang kalau ini bisa membantu. 🙂
bisa dicopy buat tugas ya ^^ hehehe minta ijin dulu nih 😀
Waaaah monggo. Semoga bisa membantu. 😀