Menang Tapi Mengecewakan

Singkat saja. Saya mencoba bikin posting-an yang singkat setelah nonton pertandingan Turkmenistan lawan Indonesia. Waktu mengetik ini rasanya masih geregetan, gemas sekali sama permainan timnas kita di akhir-akhir babak kedua. 😡

Saya dan adik saya sepakat mengucapkan, “menang sih menang, tapi mengecewakan.” 😀

Hanya ayah saya yang berkata positif, “Yah, yang penting menang…”  😆

Tapi, kami semua sepakat dalam satu hal, yaitu Ferry Rotinsulu main amat baik di pertandingan kali ini. :mrgreen: Kami sepakat, ketiga gol Turkmenistan karena kesalahan pemain belakang (bek), bukan karena Ferry. Sekadar info, kami bertiga tidak menyukai performa Markus Horison. Kami bertiga adalah pendukung Ferry Rotinsulu. 😆   *kami amat senang ketika Markus tidak jadi pemain starter*   Terbukti, bisa dibilang berkat Ferry-lah gawang Indonesia selama babak pertama dan awal babak kedua nggak kebobolan. Bukan salah Ferry dua bola bersarang di gawangnya dalam kurun waktu lima menit. 😉

Heran deh… bikin jengkel saja barisan pertahanan Indonesia. Kebobolan dua gol dalam lima menit tadi benar-benar kesalahan yang tidak perlu terjadi. 👿 Malah bikin pertandingan yang seharusnya bisa diakhiri dengan bangga, dada membusung setelah menang 4-0, menjadi pertandingan yang menegangkan di akhir-akhir. 😈

Kapan ya, ada sosok seperti Robby Darwis lagi di barisan belakang… Tubuhnya besar, lincah, makanya bisa menjadi stopper legendaris Indonesia. 😐  Bek-bek tengah Indonesia sekarang tidak ada yang bagus. Semua memiliki kelemahan yang mencolok. Badan juga tidak tinggi, tidak besar. Kecepatan juga masih rata-rata. Jelas saja barisan pertahanan kocar-kacir. Ini baru melawan Turkmenistan lho… 😦

Mungkinkah para pemain Indonesia (terutama bek dan gelandang) merasa sudah nyaman dengan skor 4-0, jadilah mereka lengah? Apakah pemain belakang terlalu maju atau asik menyerang, jadi bagian belakang kosong? Atau, memang stamina sudah anjlok? Atau Jangan-jangan gara-gara Firman Utina digantikan oleh Tony Sucipto, permainan Indonesia memburuk? 😕

Begitu banyak spekulasi yang ada di benak saya. Rasanya jadi tidak nyaman juga dengan hasil akhir ini (4-3), bagaimana di pertandingan selanjutnya? Pastinya lawan bakal lebih kuat dari Turkmenistan. 😦 Oktovianus Maniani yang tadi menggantikan Ilham juga tidak terlalu membawa dampak bagus, menurut saya. Malah mengacaukan, saya rasa. Yah, mungkin memang ada saatnya permainan dia bagus, ada saatnya permainannya jelek. 😎

Oke, sekarang bahas sisi positif pertandingan tadi. 😀  Gol M. Nasuha patut diacungi jempol. Adik saya menyebutnya gol kelas dunia karena dibuat dari jarak jauh. Tendangan yang cukup jauh dari luar kotak penalti, sangat indah. Mungkin kiper Turkmenistan tidak menyangka pemain Indonesia bisa melakukan tendangan dari jarak sejauh itu. :mrgreen:

Tentang dua gol Christian Gonzales, tak usah diragukan lagi. Ia striker murni, finishing-nya sempurna. 🙂  Gol M. Ridwan cukup lah, cukup menghibur. Selama dia menendang dengan kaki kanan, pasti hasilnya bagus. Asal jangan dengan kaki kiri sih, kacau jadinya. :mrgreen:

*****

Sudah ah, malah cukup panjang posting-an ini. Pokoknya, kesalahan-kesalahan tidak perlu yang tampak di pertandingan tadi jangan sampai terulang. Kami suporter timnas akan selalu mendukungmu, Tim Garuda! 🙂


——————————————————————————————————————————————

Foto di atas diambil dari sini, sini, dan sini. Seluruh terbitan ini beserta gambar-gambarnya sangat dilindungi, jadi sertakan alamat tautan dan nama pemilik blog jika ingin menggunakan sebagian ataupun seluruh bagian terbitan ini.

112 Comments

  1. Eh, sm sop, aku juga gak suka sama markus. Gayanya songong! Dari piala AFF kemaren pengennya ferry yg maen, tp gak kebagian *sedih*
    Dan tadi bener2 bek indonesia ancur banget menurut aku, udh striker berkembang bagus banget klo gak didukung sm bek dan gelandang yg baik ya tetep gak bisa deh. Syukur trukmenistan tadi panasnya lama. Coba klo dari awal babak kedua udh seperti itu, alamat kalah dah Indonesia.. Ya, harapan aku Indonesia bisa berjalan jauh deh dikualifikasi ini.

    Reply

    1. Euh, saya gak melihat Markus dari kesongongannya…. :mrgreen: Memang kami gak suka aja dengan performanya. Kami tahu sejak dulu Ferry lebih bisa diandalkan ketimbang Markus. 🙂

      Reply

    1. Gede di sini bukan berarti tinggi2 2 meteran! 😆
      Lihat tuh Robby Darwis, gede seperti beliau yang saya maksud. 😉

      Reply

  2. gg liat babak keduanya udah agak ketebak alur ceritanya bakal begimana sih 😦 dari permainan bola bisa keliatan ya mental orang Indonesia secara general, gg istiqomah #contohnya saya hhohho. Tapi hebat sih, yep setuju si Om Nasuha itu gol-nya cantik dan tidak terduga. bisa sampai masuk grup gg ya #ngarep hhohho
    ohya bang tumben tuh di foto ada kesalahan enggak dikomentari 😛 beda topik ya hhohho

    Reply

  3. loh..loh ini kan sudah dibahas di Warung Blogger tadi, napa sekarang malah dipanjangin lewat blog sih kang Asop hehehe

    yupz.. dengerin tuh pelatih Timnas, pesan dari para pencinta timnas.. jangan lengah lagi ya, main penuh semangat. Insya Allah hasilnya luar biasa, tapi kalau timnas kalah lagi itu mah biasa lah yaw hehehehe

    Reply

  4. Iya – menang namun sempat mencemaskan

    “Mohon ma’af lahir & bathin – Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1432 H”

    Reply

  5. tpi seru mas, bikin yg nonton jadi ikut sport jantung, hehehe

    saya juga setuju, ferry menurut saya lebih bagus, karena emang dari dulu sebenarnya saya lebih mendkung ferry.. hehehe

    Ah, ga pa2, bisa jadi pelajaran ke depannya

    Reply

  6. iya tuh, nyebelin banget pas babak 2.
    dikira bakalan 4-0
    taunya kebobolan… -_-
    pokoknya jangan ulangi yang kesalahan yang dlu-dlu. termasuk masalah sogok menyogok -_-

    love u indonesia! 😀

    Reply

  7. kalau menurut saya sih itu cara menang yang bagus secara filosofi, mengalahkan tanpa mempermalukan hehehe, coba kalau turkmenistan dihajar 4 – 0 akan betapa mau mereka, hehehe

    tapi saya juga ngga nonton sih 😀

    Reply

  8. ga ntn pertandingan kemarin, jadi terima kasih untuk reportasenya ya Sop

    soal Markus, dulu suka sama dia waktu lawan Dortmund klo ga salah, itu pertama kali liat, dan seterusnya ya agak suka sih 😀 buruknya performa seorang pemain sekali sekala ya wajar aja sih, krn persepsi ku klo emang ga kepake tentu ga akan ditaro di timnas dong 😀 emang lagi apes aja kali markusnya kemarin *ga ngebelain lho*

    ya udah, seperti kata bapaknya asop, yg penting menang deh heehhe

    Reply

  9. 1:0 (4:3) pun menang lah 😀 … kata Dome di Fast & furious ” even by inches, winning is winning :mrgreen:
    *hey, sop, istri Robby Darwis itu Guru saya loh 😆 (bangga) *

    Reply

  10. Karena terlanjur yakin menang dan dah santai tuh sehingga ritme permainan diturunkan, akhirnya karena semangat dah kendor kerasa deh capek di abdan dan mulai turun stamina pemain. GAk kecewa sih, karena sebenarnya Indonesia lebih berkelas kualitasnya dari Turkmenistan, hanya kelengahan saja, terutama pemain tengah sebenarnya yang tidak berfungsi lagi di akhir2 babak kedua.

    Reply

  11. Saya cuma nonton sampai babak pertama aja Sop,
    karena tak pikir, bakal menang mudah, dan golnya M.Nasuha saya juga nyelutuk, “Gol yang kelasnya mendekati David Beckham :D”.
    Menang itu tetap perlu perjuangan sampai akhir pertandingan ya.

    Reply

  12. Hadeh.. masalah bola ya… Gak ikut nonton sih, cuma dengar komen orang2 yang pada gemes abis 😀
    Banyak yang berdo’a semoga timnas bisa nyampe ke Brazil. Emang di Brazil ada apaan yak? Haha… 😆

    Reply

  13. Salam Takzim
    Alhamdulillah yang penting menang kang
    Dan di penghujung bulan Sya’ban perkenankan saya menghatur maap atas komentar yang menyakitkan atau membuat resah. Selamat menjalankan ibadah puasa romadhon 1432H. Semoga semua amal ibadah kita dibulan puasa itu diterima oleh Allah SWT Amin
    Salam Takzim Batavusqu

    Reply

  14. padahal kemaren malam ga tertarik sama bola. tapi abis baca postingan ini, ko jadi langsung kpingin nonton ya =.=”

    *penyesalan selalu datang di akhir.

    Reply

  15. gw kagak nonton… ketiduran. abis kemaren cape banget. tapi yah seneng indonesia bisa menang dan lolos ke tingkat selan jutnya. semoga indonesia bisa lolos ke world cup. hehehhe

    Reply

  16. syukuri aja deh, keasyikan menyerang, lupa bertahan, yup setuju, kita butuh bek besar tapi lincah, tapi kalau stok gak ada, apa boleh buat, main formasi aja 4-4-2 apa 5-2-1-2 hehe

    Reply

  17. sama kayak pas ngelawan Malaysia, saking senengnya bisa ngalahin, eh pas ketemu malah kalah
    emang mestinya yang dilatih itu mentalnya dulu, baru bola 👿

    Reply

  18. Bener banget! Sepertinya barisan belakang Indonesia harus ada sedikit perombakan atau semacam konsolidasi ulang…. Bahaya jika performa mereka begini terus, karena lawan selanjutnya bakal lebih kuat dari Truk Mie Instan tuh,,, 🙂

    Salam sayang dari BURUNG HANTU… Cuit… Cuit…

    Reply

  19. Saya tegang banget pas menjelang akhir babak kedua. Takut kecolongan gol, sehingga score jadi 4-4 dan Indonesia akhirnya harus tergusur. Untungnya nggak kejadian deh. Saya setuju kalo bek kita agak lemah. Mudah-mudahan nanti bisa diperbaiki kualitasnya.

    Reply

  20. Iya. Saya juga kecewa. Kok bisa ya sampai terkejar gitu. Harusnya pertahanan tidak bloeh kendur dan serangan harus lebih ditingkatkan. Bisa jadi juga stamina pemain indonesia sepertinya menurun tajam sehingga dimanfaatkan oleh pemain lawan

    Reply

  21. lama tidak kemari, saya kesal dengan para pemain belakang yg kurang konsentrasi. juga pelatih yg terlambat mengganti pemain yg lelah.

    baru lawan turkmenistan udah kewalahan 😀

    semangat turkmenistan harus kita tiru.

    Reply

  22. ia bro aku juga hampir jantungan melihat penampilan terakhir timnas.kayak makanan yang sdh di telan sampai di perut hampir di muntahkan oleh timnas kita.
    Menang memang tapi penonton d selurh tanah air sempat cepat di akhir babak 2

    Reply

  23. makanya saya nontonnya kalau pas suami teriak gol aja baru saya nyamperin TV, kalau pas suami marah-marah sich internetan lagi aja soalnya udah ketebak pasti permainannya lagi jelek… 😀

    Reply

  24. Ahaha, saya nyaris jantungan pas nonton semalam. Jadi tegang gitu pas akhir-akhir sih. Untung saja menang 😀

    Reply

  25. menit-menit terakhir bikin ketar-ketir…fiuh

    cepet puas, bener banget sop, itu yang bikin timnas indonesia sering kecolongan, gak di pertandingan atau di kompetisi lain, teringat saat timnas garuda kalah dari malaysia 😦

    Reply

  26. Wah yang lucu malah spanduknya deh itu. “Nothink Impossible” itu sengaja atau emang kesalahan grammar yang biasa terjadi di Indonesia ya? hehe… *hilang fokus*

    Reply

  27. Setuju semua comment diatas… 😀
    Indonesia terlalu meremehkan lawan di babak kedua karena sudah merasa mengantongi kemenangan..
    Apalagi dengan digantinya robby di bagian belakang, jadi kocar kacir dech pertahanannya…
    Tapi, salut dach… smoga permainan timnas tambah bagus….

    Reply

  28. Jelas sekali postingan anda ini adalah Postingan yang sangat memihak Ferry R. Anda mendukung dia krn mmg anda penggemarnya. Setiap kesalahan yg dia buat, tidak akan terlihat di mata anda.. ya..Hal ini mmg hal yg wajar bagi seorang penggermar… Anda akan tetap mengagumi idola anda. 🙂
    Saya berpendapat, memberi penilaian pada seseorang haruslah pada posisi yg netral… Jika anda menilai dgn netral, Mgkn anda akan menemukan kesalahan2 yang dilakukan Ferry R..baek pada Leg 1 dan ke 2. Tindakan dan keputusan yang dia buat sering salah.. Dan jelas terlihat dy sangat gugup dlm prtandingan tsb. Ya mgkn pnyebabnya dy bru pertama membela timnas sbgi starter… Saya jg tdak blg Marcus lebih baek.. Kita smua Berharap kedepannya Ferry Rotinsulu dapat bermain lebih maksimal dalam membela TIMNAS yang KITA BANGGAKAN….. BRAVO INDONESIA!!!! 🙂

    Reply

  29. saya sepakat soal okto, dia cepat tapi permainannya tidak menyatu. Irama permainan timnas jadi berubah sejak dia masuk…

    Reply

  30. “kami amat senang ketika Markus tidak jadi pemain starter”
    Hm… iya sih. Saya juga senang.
    Maaf ya Markus. Maaaaaf… -_-‘
    Tapi sayang sekali Eka Ramdani nggak main. Kenapa ya? 😦

    Reply

  31. okto jangan dimainkan lagi, banyak pilihan di wing kiri,
    secara skill bagus tapi non-sen untuk teamwork, Mauly Lessy mungkin layak kembali sebagai bek tengah

    Reply

  32. no Bepe no watching sepak-bola lah kalo aku mah 😆
    tapi emang kaget juga (keesokan harinya) pas tau Truk Mie Instan berhasil (hampir aja) membalap Indonesia. walah walaaaaah…. untung aku gak nonton. kalo nonton pasti geregetan gigit2 bantal deh!

    Reply

  33. kayaknya tulisan NO THINK itu disengaja deh Sop…
    seolah ingin memberikan pesan Jangan terlalu banyak berfikir, tp segera lakukan saja, disamping makna NOTHING IMPOSSIBLE-nya sendiri..

    tp g th jg ding :-d

    Reply

Leave a reply to Asop Cancel reply