Tadi pagi, saya dapat kejutan. Sebuah jackpot, saya rasa.
Ceritanya….
Ada minuman cokelat Milo sisa semalam, di meja kerja saya. *Milo itu susu atau bukan, sih?* Itu adalah Milo sisa semalam yang memang sengaja nggak saya habiskan, sengaja ingin saya lanjutkan untuk pagi ini. *mental ngirit* Memang kebiasaan buruk saya, gelas kopi atau susu nggak saya beri tutup. Gelas terbuka bagi apa dan siapa saja untuk masuk.
Akhirnya, tadi subuh, saat saya baru bangun, saya duduk sebentar di kursi, di hadapan meja. Saya ambil itu gelas, isinya mau saya minum. Tegukan pertama, masih enak, nggak terasa ada kesalahan. Tegukan kedua, masih enak. Pas tegukan ketiga, ada sesuatu yang menyentuh gigi depan saya! 😯 Hampir bersamaan setelah itu (dengan posisi kepala dan tangan saya masih seperti orang minum), dari ujung mata bagian bawah, saya melihat sesuatu yang “menabrak” gigi saya tadi. Refleks, saya langsung mengeluarkan minuman yang ada di rongga mulut saya. 😆 Air jatuh ke dagu, membasahi celana saya dan sedikit bagian kursi, sisanya jatuh ke lantai. 😆 *well, saya nggak sebut “memuntahkan” karena itu minuman masih ada di mulut*
Entah apa yang membuat saya gemetaran merinding saat itu, setelah saya menaruh kembali gelas ke meja. Antara rasa jijik, kesal, dan marah bercampur jadi satu. Waktu itu saya masih belum tahu benda apa tadi. Pastinya, untuk beberapa saat saya masih gemetaran dan bergidik sendiri. 😆 Saya pernah nggak sengaja minum minuman yang dipakai lalat berenang, dan itu nggak membuat saya gemetar seperti tadi.
Setelah saya ambil tisu dan membersihkan lantai dan kursi (juga mengganti celana saya), saya baru berani melihat apa isi gelas yang tadi. Saya sudah punya bayangan akan benda pengganggu kenikmatan saya itu. Jadi, saya coba cari dan angkat “benda” tersebut dengan sendok kecil… dan ternyata benar dugaan saya, “sesuatu” itu adalah: