Mumpung saya dapat materi kesalahan ejaan, jadi langsung aja saya posting di sini. 😀
#1
Dalam foto di sebuah toko buku ini sebenarnya ejaannya nggak salah, tapi saya pengen meng-kritisi penggunaan customer di sana. Kalau narablog mengikuti tulisan-tulisan saya yang lama (yang lamaaaa sekali), saya pernah menulis tentang kata-kata Bahasa Inggris yang terlalu banyak digunakan dalam berbahasa sehari-hari, padahal kita punya kata serapannya atau Bahasa Indonesianya (lihat di sini dan di sini). Nah, saya kesal juga waktu lihat keadaan di atas, mengapa pakai “customer”? Kenapa nggak pelanggan, pembeli, atau pengunjung? 😡
Hal-hal kecil seperti ini kalau dibahas nggak ada habisnya. 😎
#2
Ini saya dapatkan di kampus saya sendiri. 😀
Si penulis kayaknya nggak terbiasa menulis besar-besar di kertas A4 dengan spidol besar untuk papan tulis.
#3
Keadaan di atas saya dapatkan di sebuah toko buku ternama di Indonesia. 🙂
Banyak juga yang bisa jadi bahan olok-olok. Pertama, “di ganggu” itu pastinya yang benar adalah “diganggu”, penulisannya di sambung. Memangnya ganggu itu nama tempat? Kedua, “Re tur” itu apa ya? Benar “Re tur” (dipisah) apa “retur”? Ataukah yang benar adalah return dari Bahasa Inggris? Kalau dilihat dari banyaknya tumpukan buku saat itu, kemungkinan besar maksudnya adalah proses pengembalian buku ke penerbit (betulkan saya jika saya salah). Apapun maknanya, penulisannya benar-benar lucu.
Ketiga, tata bahasanya kacau. “Tidak diganggu karena dalam proses retur“. Lucu sekali, karena saya yakin niat membuat pengumuman ini adalah sebagai peringatan bagi orang-orang agar tidak mengacaukan tumpukan buku yang ada. Harusnya kalimat seru dong… Tapi, apa yang tertulis di sana bukan kalimat seru, bahkan nggak bisa disebut kalimat yang benar. 😐 Saya lebih suka yang sedikit “keras”, seperti “Jangan santuh tumpukan buku ini!“, atau “Mohon tumpukan buku ini jangan disentuh!“. Saya lebih suka begitu. 😆
Keempat, tulisan hurufnya seperti orang alay. Saya ingat pernah lihat gaya menulis begitu, waktu saya masih SMP. Teman saya ada yang tulisannya seperti itu, dibilang huruf balok bukan, apalagi huruf tegak bersambung. Penulisannya campuran, kadang huruf besar, kadang huruf kecil, dan nggak ada huruf kapital di awal kalimat. 😀
*
Sekali lagi, meng-kritik itu enak ya. 😳
——————————————————————————————————————————
ogh tuhan, ribut juga berurusan dengan bang asop…
soalnya, saya juga suka salah bang.. hhihi..
lama g berkunjung 😀
Udah, dinikmati aja yah. 😀
Maap saya juga udah lama gak ke blog Intan…. 😥
Yeah…, mengkritik itu memang paling nikmat, seperti secangkir kopi di depan perapian pada malam yang bersalju :D.
Jangan lupa kopinya buat saya tanpa gula ya.
(Maaf) izin mengamankan KETIGAX dulu. Boleh, kan?!
DIGANGU itu artinya apa, ya?
hehehehehe
Nah, saya juga bingung. 😆
Waduh harus lebih teliti lagi ini, bisa-bisa dikritik mulu sama si abg hhi..
Happy Blogging (>0<)/
ABG?? Saya masih ABG ya?? Asiiik! 😀 😀 😀
o-ow.. salah eja lagiii.. tidaakk..
Nikmati ajaaaa!
Hihihihi….hebat mas Asop jeli juga membaca tulisan salah 😀
Oh, memang hobi saya. 😀
Bertambah lagi ilmu, nice sharing 🙂
Sip! 🙂
kadang orang menganggapnya sepele, tapi memang harus berawal dari kebiasaan untuk menulis dengan ejaan yang benar.
betul … kadang karena kita membiarkan kebiasaan salah kita juga ikutan salah.
hihihi, yang kerja di toko buku alay :p
Kita jangan terkena imbas alaynya ya. 😡
hahayyy…aya-aya wae Sop
emanga banyak yang rancu disekeliling kita, tapi okelah..hiburan buat mata Sop 😀
oke semangat! do the best.. 😉
…semangat dalam apa ya…? ❓ 😀
Pasti nulisnya cepat2. .
yang penting jadi . .
tampa pikir panjang .. maklum jadi salah hehe 😀
Itu benar. 😀
“tidak diganggu karena dalam proses retur” itu kalimat perintah kan yak, kenapa kata awalnya pake ‘tidak’, kenapa ngga pake ‘jangan’ ya? apa saya yang salah.. he
Nah, itu dia, aneh ‘kan? 😀
Wah yang menulis di toko buku itu sepertinya tidak lulus mata pelajaran Bahasa Indonesia
*lho nulsnya jadi resmi gini, takut dikritik Asop 😀
Btw, meng-kritik itu emang tulisannya gitu ya? Bukan mengkritik?
Hahaha kalo untuk kolom komentar sih gak apa2 pake gak formal. 😆
Nah, saya malah mikirnya yang benar adalah “mengritik”, karena kata dengan awalan K, P, T, dan S, kalau diberi awalan harus lebur dengan awalannya. Gak boleh terpisah sendiri. Contohnya:
– Tangkis => Menangkis (bukan “mentangkis”)
– Kelola => Mengelola
– Pasar => Memasarkan
– Suara => Menyuarakan 😀
Nah, karena saya ragu2, makanya saya pisahkan awalan “me-” dengan kata kritik-nya. Seingat saya bentuk ini boleh dipakai juga di belakang, jadi bisa untuk “meng-aktif-kan”. 🙂
kan katanya bahasa inggris lebih keren, hehhee
Ah kata siapa itu? 😦
Sembarangan…. 😦 😦
Bahasa Indonesia lebih keren! 👿
hihihi, emang return tuh klo bahasa pedagangnya jadi retur loh Bang.
Waaaaaaaah gitu yaa? 😀 😀
Sebetulnya tidak mengapa juga penulisan kata-kata tersebut, disesuaikan dengan tempat. Tapi kadang kalimat tersebut susah dipahami. 😆
yang penting tidak sedang ujian bahasa indonesia, hehe…
Betul, selama pengejaan non-formal tidak dipakai di keadaan formal (contoh: makalah) dan percakapan non-formal tidak dipakai di saat bicara di depan orang banyak pada acara resmi (contoh: presentasi). 😀
typo kayak gitu kalo lagi ujian sekolah dianggap salah nggak ya? hehe
Selama sang pemeriksa masih ngerti, saya rasa gak masalah. Paling nilainya aja dikurangi, nilai kerapihan tulisan.
Wah kalau asop mampir ke blog ku pasti banyak yang di kritik. Karena tulisan ku bergaya “aku” dan berusaha tidak terlalu dibuat kaku 😆
Salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan
Wah, penulisan “aku” udah formal kok, Mas, tinggal pengejaan macam kata kerja aja yang harus formal, seperti jangan pakai akhiran “-in” (contoh: “balikin”, “pasangin”). 🙂
hueheheheeheeeeeeeee….bikin cengar cengir sendiri…
nice post
salam 🙂
…..cuma ini aja…? 😦
sepakat..sepakat..mari kita mencintai bahasa indonesia kita.
wah hrus hati2 ni klo nulis…. ntar di kritik …hehehe 😀
Tenang, saya kritik langsung di kolom komentar situ, kok. 😀
Kocak! bisa aja deh si Asop ini nemu2 kata2 salah
Kalo teliti sih pasti bisa. 🙂
Setahuku retur itu bahasa Indonesia, tapi penulisannya digabung siy.
*haduuh ini kenapa jd deg2an takut salah ejaan pas nulis disini ya? 😛 hahaha*
Hahahah santaaaaaai Mbak Ekaa! 😀 😀 😀
Saya malah baru tahu lho ada bahasa “retur”…. 😯
ahahahahaha… *ketawa khawatir*
Lama ya ga ketawa di blognya asop :malu
Kesalahan ejaan memang terlihat hal yang sepele, tapi bisa berakibat fatal karena bisa salah arti.
*hodooh…langsung merhatiin tulisan sendiri, pasti banyak salahnya*
…ngaciiiiirrr….
Hehe tenang, kalo tulisan di posting-an Nia yang salah, langsung saya komentari di kolom komentar kok. 👿
wew! teliti banget nih bang asop…
heheheheh kalo blog saya di audit tata bahasa, wah pasti kena resume banyak nih…
Hehehe itu kalo saya niat bener… 😆
Kalopun ada, bakal saya tulis langsung di kolom komentar. 👿
Bener banget, kenapa penggunaan bahasa jadi campur-campur kaya gado-gado gitu ya. Tapi kalo nulis di blog juga saya sering gitu sih (ngaku dosa). Daan tanpa sadar kadang content pembicaraan sehari-hari juga sering campur2 gini ya.
HAhaha, kalo gak dalam keadaan formal sih saya rasa nggak apa2, tapi lama2 “ketidakformalan” bisa terbawa sampai saat kita presentasi di depan banyak orang (dalam keadaan formal). Kalo udah gitu, rasanya ketika saya ada sebagai pendengar (audience) terasa nggak pantas. 😐
hehe baiklah gunakan Bahsa Indonesia yang baik dan benar sesuai EYD, bukan begitu Kang *Asop* Pantau
Itu benar. 😎
Kalau artikel saya, Ejaan Yang Salah. Hehehe..kok sama ya 😆
Ah, boleh lah sama aja itu. 🙂
Harus benar nih saya nulis, kalau tidak, bisa masuk dalam tulisan mas Asop untuk kesalahan ejaan #6. 🙂
Hahahaha kalo kesalahan dalam blog, saya kritik langsung aja di kolom komentar. 😆
Salam, wah untung Kang Asop posting bgnian,g slh mmg bnyak pdnan yg sring kita abaikan.Bhs Indonesia pdhl ckp mmp mnysuiakn dri dgn Bhs Asing dri sgi pdanan,yh kmbli pd msing2 yg mnggunakan…
Komentar yang bijak.. 😀
Tapi sepertinya ditulis via hape ya… 😦
Oh… menurut saya itu udah font orangnya tuh Sop. Jadinya kelihatan alay. wkwkwkwk
Ngomong2, kamu melewatkan sesuatu Sop. Tulisan paling bawah “Management Komputer”.
Kalo niat bahasa Indonesia: Manajemen Komputer
Kalo niat bahasa Inggris: Management of Computer atau Computer Management
Tapi apa betul yang mengurusi masalah retur buku itu manajemen komputernya ya?
Hahahahaha iya ya, kelewatan… 😀 😀
Asal jangan marah aja kalo dikritik. Hahahahha, piss ahh n.nv
Kalo diliat2, ternyata lo mirip sm temen gw. Dia tuh emg suka ngritik tentang penulisan. Jangan2 kalian jodoh 😳
Hahahahhahahhaahhahaha :p
Oooh kalo kritiknya membangun saya terima dengan senang hati.
Eeeeh temen lu cewek apa cowoook?
cewek, soooopp. temen cowo gw mah bisa diitung dgn jari. hahahha
tolong cek message fb, sop. gw ngirim sesuatu ke fb lo. hehheeh 😀
*ngikik*
numpang ketawa aja brow. 😀
Hati-hati ludahnya jangan muncrat di sini ya.
yg foto terakhir itu, juga agak alay SOp menurutku,,
model tulisannya…
ampun dj
Ampyuuuun!
customer mungkin biar gaul dikit om. hhaha
Gaul tapi kurang sip.
Mending balik lagi ke SD Lagi yuk haha…
….ogah ah.
Whahahahaha antara iseng dan kritis beda ya Sop 😛
Itu benar.
Sepertinya Bung Asop harus melihat postingan saya terdahulu sekali berikut ini. 😀
Menuju TKP!
Sebelumnya Met kenal Asop!
Lucu juga sih.
Harus menggunakan EYD ya….
Sepertinya saya harus belajar lagi nih.
Tapi kalau nulis di blog saya rasa ga terlalu dipermasalahkan ejaannya deh, kec. kalau kita sedang nulis karya ilmiah, presentasi atau yang berbau formal gitu.
Salam kenal!
Ah, tapi penulisan formal udah terlanjur terbawa ke blog saya.
Kayaknya Bang Asop mau jadi editor, ya? Setahuku, masyarakat kita memang tidak begitu peduli dengan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Beberapa stasiun televisi pernah membahas masalah ini. Akan tetapi, anehnya, mereka juga melakukan kesalahan yang sama, padahal kan televisi memiliki tim redaksi dan editorial? Hehehe
Iya, media televisi yang harusnya jadi contoh dan panutan masyarakat malah sering salah dalam masalah ejaan.
huwaduuhhh…jangan-jangan aku juga sering salah :p
Mungkin.
nya ga di komentarin mas?
Eeeeh iya itu ketinggalan.
keren sop..makin modern bahasanya makin gak keruan campur sari 😀
Ini yang harus diperbaiki. 😀
yang terakhir tulisannya bagus (sekaligus 4L@y)
wakakakakakka……lucu juga ikut ngetawain kesalahan orang. btw mereka dah pada sadar belom yah….?
=====================
berhentilah sekolah sebelum terlambat
Saya gak ngetawain lho.. 😛
Like this…. ^^ >> Sekali lagi, meng-kritik itu enak ya.
hahaha mas asop bs jadi detektif ni selalu memperhatikan ejaan yang salah 😀
Kata narablog, “Detektif Bahasa”. 😀
Apakah sedang ada lomba hunting salah eja, Mas? Koq dosen sy juga (akhir2 ini) getol posting kesalahan ejaan yang beliau temui.
Eeeeeeh saya penasaran nih blog dosen Febri apa? Pengen ke sana juga… 😀
JANGAN DIGANGU ahahahahahahahaha…..
salam persahabatan selalu dr MENONE
hehehe… kadang kita emang suka lucu deh mas… jangankan dalam bahasa asing, banyak kata-kata dalam bahasa kita sendiri justru salah kita ucapkan.
Di pinggir jalan sering kita liat, “Di juwal”. Salahnya dobel tuh, hehehe…
Gyahaha, iya, dobel salahnya. 😀
“Di”-nya dipisah, ama pake “W” pula.. 😆
ati2 nih kalo sekampus sama mas asop! kena satpam bahasa indonesia.. wkakakkaka….
Kalo ada kesmepatan, saya bakal terus posting tentang salah ejaan. 😉
Hehehe… kok ya sempet motret. Daku banyak nemu kesalahan begini tapi ngga sempet motret.
Salam
Yang nulis bukan ahli tata bahasa mas tetapi tataboga…he…he.. Salam kenal. Blognya keren. Dah Lama lihat si Empunya di blog teman2, baru kali ini diberi kesempatan tuk menyapa.
jeli juga nih bung Asop, kalo inggris campur2 Indonesia biasa dijumpai pada VJ-VJ MTV, check this one out 😎
😆
mengkritik itu nikmaaaattt banget.. 😆 😆 saya baru baca kemaren sekilas lihat di sebuah gang.. ada papan bertuliskan “bisa potong, krembat dan fesel..”
Hihihi, kok gak difoto sih? 😀
Hehehe, jeli juga. Klo menurut saya yg paling aneh kalau dibaca ya foto terakhir itu. Saya gak ngerti maksudnya “retur” itu apa 😀
Entahlah saya juga ga tahu… 😐
Untuk memperbaiki segala hal emang gak harus dimulai dari hal yang besar ya Kang, mungkin dari hal kecil semacam itulah kita harus memperbaikinya. 🙂
Itu benar sekali!