Mati Listrik di Zaman Sekarang Itu Rasanya…

Ternyata kalau nggak ada internet itu jadi mati kutu ya. Walaupun punya ponsel secanggih apapun juga, kalau nggak ada internet jadi percuma. Ini saya alami sekarang. Gawai ponsel pintar ada. Merek memang cuma Xiaomi dengan spesifikasi lumayan. Tapi nyatanya saya mati kutu karena nggak ada internet. Mau mendengarkan lagu via radio TuneIn atau via Soundcloud, butuh internet. Mau lihat video youtube, butuh internet. Mau posting di WordPress juga butuh internet. Rasanya baru terasa bahwa kehidupan kita sudah amat tergantung pada internet setelah internet hilang dari jangkauan.

Gambar meteran listrik dan sekering---Foto ini milik saya sendiri lho

Hehehe, jangan heran mengapa saya masih bisa posting padahal tadi saya bilang nggak ada internet. Paragraf di atas adalah curhatan iseng saya saat listrik mati di kosan tadi malam. Akibatnya wifi pun mati. Tiada internet. Tadi pagi sih alhamdulillah sudah nyala kembali.

Bicara soal mati listrik, saya sendiri heran mengapa di komplek perumahan kosan saya tinggal ini masih terjadi pemadaman listrik. Frekuensinya sebulan bisa dua hingga tiga kali. Dan anehnya terjadinya selalu lewat jam 12 malam. Jadi biasanya saat saya lembur jam 2 pagi, tiba-tiba listrik padam. Padamnya pun bisa antara setengah jam hingga satu jam. Untung saja saya pakai laptop, jadi masih bisa bekerja sebentar. Ujung-ujungnya ya terpaksa tidur.

Dari segi lokasi, daerah Cisitu atas, saya yakin tempat tinggal saya ini termasuk kawasan elit. Memang masih mepet sama permukiman padat. Tetapi rumah-rumah yang besar pun banyak. Bandung yang katanya sekarang lagi giat-giatnya membangun dan memperbaiki diri, soal listrik saja masih ketar-ketir.

Mungkin bisa jadi daya listrik yang dibutuhkan oleh Bandung semakin membengkak. Mungkin PLN wilayah Bandung dan sekitarnya masih kerepotan mengatasi lonjakan permintaan daya yang terus naik tiap tahunnya. Ini masuk akal sih, karena Bandung nggak pernah kehabisan proyek hotel dan tempat hiburan baru. Hotel dan guest house baru makin banyak. Di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (masih termasuk kawasan Bandung Raya), satu tempat wisata baru saja berdiri.

Saya yakin soal listrik ini akan terus diupayakan oleh PLN. Saya optimis mereka mampu mengakali persoalan ini. Dan saya akan terus berharap hingga tiba saatnya nanti ketika tak ada lagi yang namanya pemadaman bergilir akibat kurang pasokan daya. Well, kecuali kalau pemadaman bergilir karena kebutuhan darurat seperti perbaikan atau ada bencana alam. Itu sih nggak apa-apa. 🙂

Perihal Toilet di Tempat Umum

Wah. Wow. Sudah lama sekali sejak posting-an terakhir saya, ya. Padahal dulu saya sudah ingin rutin posting setiap tiga hari. Inginnya seperti dulu lagi, tahun-tahun aktif saya sebelum hiatus setahun yang kemarin itu. Membuat komitmen itu mudah, tapi melaksanakannya yang susah. Saya nggak mau mencari pembenaran atau alasan, tapi seminggu-dua minggu kemarin di dunia nyata benar-benar “mengasyikkan”, dalam tanda kutip. Ada kuliah tambahan—program studi saya menyebutnya kuliah pra-magister—bagi kami para mahasiswa baru. Dan itu cukup seru. Saya mendapat kenalan dan teman baru, dari berbagai daerah dan berbagai latar belakang pekerjaan. Ada yang masih baru lulus, dan ada yang sudah bekerja di instansi pemerintah dan di perusahaan swasta. Rentang umur kami juga cukup lebar. Kesempatan untuk membaur dengan orang dewasa. :mrgreen:

Mau tidak mau, tak ada waktu kosong bagi kami walaupun masa perkuliahan resmi belum tiba. Kuliah baru dimulai kemarin, senin (26/8), menurut kalender akademik. Kuliah pra-magister berfungsi seperti kuliah matrikulasi bagi yang pendidikan sarjananya tidak sama atau tidak sesuai dengan program studi pascasarjana saat ini. Dan bagi kami yang sarjananya di program studi yang sama, seminggu kemarin jadi momen untuk mengingat-ingat kembali pelajaran zaman dulu. Jadi seperti mengingat “mimpi buruk” yang telah lalu untuk beberapa mata kuliah. Hahaha… 😆

Tentang Toilet, WC, Kamar Mandi, Atau apapun itulah…

toilet_square

Saya teringat tadi di kampus sewaktu buang hajat. Ada satu hal penting yang harus diingat oleh kita semua, sebagai penduduk Indonesia maupun sebagai manusia. Sebagai manusia yang memiliki keperluan untuk membuang kotoran dari dalam tubuh secara rutin, pasti tidak akan lepas dari WC. Prasarana MCK (Mandi Cuci Kakus) harus tersedia di tempat kita beraktivitas, dan harus mudah dijangkau. Di sekolah, di pusat perbelanjaan, di pasar, bahkan di kantor. Sebenarnya sih semua sama saja, mau dimanapun itu WC-nya. Berhubung kasus yang saya alami di kantor dulu tempat saya bekerja di Jakarta, ya saya ambil itu saja.

Mari ikuti opini saya….

Pendopo.com, Portal Properti dengan Konsep Baru

Narablog sekalian ada yang lagi cari rumah? Narablog sekalian lagi mencari iklan rumah-rumah yang dijual? Mending narablog sekalian berkunjung ke situs properti yang satu ini, pendopo.com. 😀

Pendopo.com Portal Properti Indonesia

Mengapa harus Pendopo.com, Sop?

Di sana, kita bisa mendapat berbagai info tentang properti, mengenai rumah yang sedang dijual, kontrakan, ruko, kos-kosan, atau apa saja yang berhubungan dengan properti. Bahkan tips-tips atau artikel yang berkaitan tentang properti pun juga bisa kita dapatkan di sana. 🙂

Iklan-iklan rumah terbaru selalu update dan muncul di laman kolom rumah, memudahkan kita untuk mengetahui iklan mana yang masih fresh. Selain itu, ada kolom quick search yang memudahkan kita untuk mencari iklan rumah atau kontrakan yang kita inginkan, sesuai dengan lokasi dan budget narablog sekalian.

Jangan khawatir dengan laman situs-nya. Ringan dan cepat terbuka, kok. 🙂 Ayoooo lanjut baca penjelasan sayaaaa!

Mesin Pencetak Tiket Antrean di Telkom Plasa

Beberapa waktu lalu, ketika saya membayar tagihan telepon di Telkom Plasa Jl. W.R. Supratman, Bandung, saya melihat mesin ini berfungsi. Saya tidak menyangka masih jalan, melihat dari bentuk luarnya yang meragukan. :mrgreen:   *klik saja gambar untuk melihat gambar dalam ukuran asli*

Padahal beberapa bulan yang lalu nggak nyala lho…

Kesalahan Ejaan #6

Sampai juga edisi “Kesalahan Ejaan” di volume ke-enam. 🙂

Saya mengutip beberapa kalimat dari posting-an Kesalahan Ejaan yang pertama, yaitu:

Bahasa itu unik. Kenapa? Karena bahasa ada penulisannya. Mungkin memang mudah mengucapkan, tapi sulit untuk menuliskannya.

Gara-gara foto berikut ini, saya jadi ingat itu. :mrgreen:

#1

Continue reading →

Jangan Tiru Pengendara Motor Ini!

Saya tidak tahan untuk tidak memindai gambar ini di harian Pikiran Rakyat edisi senin minggu lalu (9/5/11). Klik saja gambar untuk melihat dalam ukuran asli.

Foto oleh Ade Bayu Indra, Pikiran Rakyat (9/5) Tingkah mereka sungguh menjengkelkan!

Cokelat Van Houten

Ini nggak ada hubungan dengan Charlie Van Houten, vokalis ST 12. 😀

Saya temukan cokelat ini di (kalau nggak salah ingat) Alfamart. Saya tertarik karena namanya. Van Houten. Pikir saya, itu nama Belanda, dan karena nama itu asing, saya mengira cokelat ini buatan luar negeri.

Lalu, ternyata cokelat Van Houten itu…

Kesalahan Ejaan #5

Mumpung saya dapat materi kesalahan ejaan, jadi langsung aja saya posting di sini. 😀

#1

Dalam foto di sebuah toko buku ini sebenarnya ejaannya nggak salah, tapi saya pengen meng-kritisi penggunaan customer di sana. Kalau narablog mengikuti tulisan-tulisan saya yang lama (yang lamaaaa sekali), saya pernah menulis tentang kata-kata Bahasa Inggris yang terlalu banyak digunakan dalam berbahasa sehari-hari, padahal kita punya kata serapannya atau Bahasa Indonesianya (lihat di sini dan di sini). Nah, saya kesal juga waktu lihat keadaan di atas, mengapa pakai “customer”? Kenapa nggak pelanggan, pembeli, atau pengunjung?  😡

Hal-hal kecil seperti ini kalau dibahas nggak ada habisnya. 😎

Seperti biasa, masiha da dua lagi. Klik sini!

Siapa Ya Penemu Papan Pencatat Ini?

UPDATE (10/4), beberapa narablog memberi ilham pada saya bahwa lebih tepat “pencipta” ketimbang “penemu“. 😀

Ada sebuah pertanyaan kecil yang saya pikirkan. Narablog sekalian tahu benda di bawah ini, ‘kan? Sebuah papan informasi meteran, saya biasa menyebutnya “papan pencatat meteran”.

Ayo lanjut baca apa yang ingin saya utarakan…