Saya menemukan sebuah spanduk pemberitahuan yang lucu. Lucu setidaknya buat saya, karena ada keanehan di sana. 😆
Mana sih gambarnya? Ini dia! 😀
Pertama, ada salah ejaan. Di sana tertulis “Disini”, itu salah besar! 😛 Dipisah dong, harusnya, jadi “Di sini”. Untuk tulisan “Galery”, saya bingung, itu bahasa apa? Setahu saya ada Bahasa Inggris gallery, bukan galery. Dalam Bahasa Indonesia pun nggak ada galery, yang ada galeri, dengan “i” bukan “y”. Silakan cek di KBBI edisi terbaru atau di KBBI daring.
Poin kedua, sebenarnya saya ragu ini salah apa nggak. Kelihatannya sih nggak salah, saya hanya gemas dengan penggunaan dua tanda tanya setelah “berminat”. Terlalu berlebihan. 😆
Ketiga, masih berhubungan dengan poin kedua. Sebenarnya apa sih maksud dari spanduk ini? Apa maksud dari kata “berminat??” itu? Oke, si pemilik bangunan ngasih tahu kita bahwa ruang di sana akan digunakan untuk galeri ATM. Lalu selanjutnya apa? Situ ngajak siapa kok ngasih kata “berminat??” segala? Kita orang biasa sih biasa-biasa aja ada ATM di sana, karena kita nggak terlalu sering butuh ke ATM. Syukur-syukur kalau dengan adanya ATM di sana kita dapat fungsinya.
Apa tulisan “berminat??” itu ditujukan kepada pihak bank? 😀
Kalaupun benar untuk pihak bank, kok rasanya cara penawaran ini… aneh gitu… 😕
Yah, sudahlah, jangan dipikir. Memang bikin gemas, tapi… yah, sudahlah.
——————————————————————————————————————————
iya lah sop ditujukan ke pihak bank. ada yang mau nyewa tempat untuk naruh atm nya gak disitu.. 😀
Sampe sekarang belum laku-laku.
karena memang kurang tepat sasaran sepertinya Sop,
pihak Bank memangnya kebetulan jalan-jalan, dan lihat pengumumuman, trus pasang ATM,
sepertinya mereka survei dengan tujuan mempermudah nasabahnya.
kalau pengumuman di atas, ditujukan ke rakyat yang duitnya buanyak (emang bisa bikin ATM perorangan yak) ,, kale 😆
Mungkin letaknya kurang strategis ditinjau dari kaca mata bank.
Bisa jadi.
Sudah besar huruf2nya salah pula tatabahasanya ya 🙂
salam kenal kembali ya n_n *kunjungan balik
atau mungkin saja spanduk itu ditujukan bagi siapa saja yang ingin berinvestasi di bidang ATM??
tapii,, spanduknya memang terlihat janggal (sekali)
Hahahaha janggal kan?
ohoyy…
menurut saya “di sini” juga tidak tepat. karena toh dia tidak membangunnya di tempat lain kan?
“sedang dibangun” juga ngga pas. karena atm tidak dibangun
“galery atm” apalagi. karena atm tidak untuk diliat2.
nomor telepon juga jangan. itu bisa mengundang para pengawar kredit tanpa agunan.
sebaiknya ngga usah dikasih spanduk aja.
Hohoho, Bung Iwan memang hebaat!
tulisan ‘berminat’ pasti ditujukan buat para pembobol ATM. Di sini akan dibangun ATM, anda berminat membobol?
Makin aneh saja orang Indonesia, pasti karena kegagalan guru Bahasa Indonesia mengajar…
Hahahaha anggapan yang cerdas!
Haha… bisa jadi tuh! Berminat membobol atm?? :p
ngakak nih liatnya, masa masih ada ya orang yang buat spanduk kaya gitu ?
ini bener-bener buat saya jadi “berminat??” 😀
Ini beneran terjadi.
Daripada membuat spanduk yang mahal seperti itu (salah eja lagi), mengapa tidak menghubungi bank-bank lokal dengan proposal yang lebih cerdas ya?
Nah, saran Mas Cahya bagus juga.
hohoo…….
sepertinya salah ejaan sudah lazim di masyarakat kita….
hiks… itu tidak saya harapkan…
proposal sajalah yang diajukan, lebih bergengsi,
ini kok kayak mau dagang eceran…
IYa, hahaha…
kamu peduli tata bahasa juga? wah, emampuan bahasa indonesia kamu bagus.
Lah, udah dari dulu saya peduli ama tata bahasa.
Memang agak aneh iklan itu. Mungkin disitu sedang dibangun sebuah ruangan yang bisa digunakan untuk penempatan ruangan. Tawaran itu tentunya ditujukan kepada pihak bang ya kang.
Tetapi jika sudah ada pihak bank yang “sedang membangun ATM” maka iklan itu mungkin iklan lama tapi belum sempat mencabutnya. Maklum sibuk demo.
Salam hangat dari Surabaya
EYD tak apalah yang penting masih bisa di mengerti..tapi harus di perbaiki, semoga yang bersangkutan baca yach..
Itu harapan saya.
Saleum,
Salah ejaan seperti itu sudah sering saya lihat sop, di Banda Aceh pun sering saya temukan penulisan yang salah, contohnya di seputaran pelabuhan Ule Lhee tempat biasanya orang mancing ikan, banyak terdapat kios2 kecil yang menjual udang sbagai umpannya, disitu tertulis ” DIJUAL UDANG MANCING”, 😀 tau sendiri kan artinya gimana?
Saleum
HUahahahaha itu artinya mereka menjual udang yang bisa mancing dooong! 😆
terkadang pemiliha kata yang salah mengakibatkan salah penafsiran juga,hmhmhm
Itu benar sekali. 😐
kayanya sih itu untuk nawarin pihak bank, Sop! 😎
Nah, iya kan, bukan seperti yang dilakukan ini ‘kan? 😆
pa gak mestinya kasih penawaran langsung ke bank ya?
Nah itu dia, Mas, saya juga berpikir sebaiknya begitu. 😀
haaa… kerennnn! teliti banget nih bang asop. aku juga sering nemu di iklan atau di blog yang nyambungin awalan ‘di’ dengan kata tempat, atau sebaliknya misahin awalan ‘di’ dengan kata kerja.
Nah, kalo saya gemas dan kesal dengan suatu kesalahan dan kebetulan saya bawa kamera, kemungkinan besar akan saya post di sini. 🙂
Nah, itulah dia kesalahan2 simpel dan dasar yang terlanjut terbawa di dunia media. 😐
ada spanduk dengan tulisan:
masa depan negara ditangan anda
frasa ‘ditangan’ kalau di tempatku bisa berarti ‘dihajar’, jadi spanduk itu bisa berarti:
masa depan negara dihajar anda
wakwakwakwak…
Nah, menurut saya malah itu gak bisa diartikan. 😆
Lucu deh ya. 😆
apanya yang salah?
kata ‘di’ seharusnya dipisah dengan kata ‘tangan’.
bener kan, bang?
Iyap, bener banget. 😳
penggunaan dua tanda tanya itu kesannya marahin orang yah?
Iyap, kesannya begitu. 😀
hehehehhe bahasa iklan? bukan nya udah biasa kalau salah?
*dikemplang orang periklanan*
Ahahahahahaha~
Nice comment! 😆 😆
[…] yang sangat ingin mengoreksi pemakaian kata depan yang rancu dengan awalan, artikel Cahya dan foto-foto Asop yang mengkritik pemakaian […]
hhohho … ada aja ya. mungkin ditujukan ke pihak bank juga kan lumayan menghemat biaya pengajuan proposal ke bank bersangkutan dan gg keluat biaya administrasi cukup banyak *ngarang*
*iya setuju kamu ngarang*
hmm???
ngapain dipikir..hehe…
bikin pusing aja, wong kita gak dapet untungnya kok.. 😆
Lhooo ya opo to Mas, mikir itu penting supaya gak cepet pikun. 😀
penting tapi ada yg lebih penting lagi untuk dipikirkan, hehe..
mikirnya sambil ngopi aja, sruputtt,..
Itu ide yang amat bagus. 😀
repot kalau fotografernya guru bahasa indonesia ya begini ini… heuheu
Hush, Mbah, saya nggak punya kualifikasi untuk disebut “guru bahasa indonesia”. 😀
Hmm, saya sering lewat Riau tapi kenapa ga Sejeli ini ya, haha. Btw bahasannya sangat menginspirasi. Jeliiiiii, kalau mau tolongin koreksi tulisanku dari 2010 awal ya. :))
Salam Blogger 🙂
Wah, kalo saya nemu kata2 yang nggak bener secara ejaan di blog kawan-kawan, kemungkinan besar saya tulis perbaikan di kolom komentar. 🙂
harusnya Asop pasangin poster tandingan (kecil aja) di sebelah kata berminat?? itu, tulisannya “So, what??” hihihihi..
Hahahaha ide yang bagus! 😀
Saya takut ditangkap ama satpam situ.
saya kok nggak paham dengan iklan itu. tulisannya membingungkan. 😉
Hal ini sudah jamak terjadi kok,,
Tapi saya masih saja merasa gemas karenanya. 😐
hemm dipikir-pikir aneh banget ya kalo ditujukan ke pihak bank, kalo di deket rumah saya lain cerita mas. Udah ada spanduknya ATM tapi waktu masuk, ATMnya belum kelar dipasang wkwkwkwk
Wahahaha makanya, ini membingungkan, ‘kan? 😀
hiyaaaa….gemes ngeliatnya….
aku juga sering geli kalau liat iklan rumah dikontrakkan. Sering banget tulisannya bikin ngakak:
1. di kontrakan –> ooo…yg punya rumah lagi di kontrakannya..
2. dikontrakan –> wis, gak ruh artinya apa.. Dibuat jadi kontra?
3. di kontrakkan –> hoyoh…opo meneh iki??
Hahahahah perihal “dikontrakan” ini sudah pernah saya tulis di edisi “Kesalahan Ejaan” yang pertama!
Di sini, Mbak!
Hahaha….
Sudah kubaca dan kukomentari di sana. Ternyata kita punya perhatian yang sama. Hihi… 😉
Mungkin pembuat pamfletnya..itu manta seorang pemimpin demo
jadi piinter menarik perhatian,mangkanya sampai tanda tanyanya 2 hahaha
Hoho jadi kesannya berapi-api gitu yah. 😀
gak hanya di spanduk. di koran lokal sini juga sering terlihat salah tulis atau salah ejaan. mungkin berminat di atas itu kali aja ada yang berminat buka lapak di dalam ruang atm? he
Hahahaha lapak apa ya kira-kira kalo memang benar begitu?
hahahaa… mungkin yg bikin spanduk itu nilai bahasa indonesia jeblok kali..ckckc 😀
Hush, terlalu terang-terangan! 😛
hahaha. bener-bener janggal sop. ngakak saya ngebaca kata “berminat??”. kamsudnya apa yach?
Kalo kita-kita sebagai konsumen sih berminat aja untuk ngambil uang di sana, ya kan? 😛
gak komentar deh 😀 *senyam-senyum sendiri pas baca*
iya nih, kalo ngeliat yang salah ejaan gitu suka geli sendiri emang 😀
semoga yang bikin spanduknya ngebaca post ini ya asop ya 😉
Haha, semoga membacanya. 😀
Haiyah… harusnya dibangun dulu 2-3 atm, baru nanti yang lain nyusul… kalo kosongan ya orang juga mikir mau naroh atm disitu… hihiihihihhi…
Hal yang saya permasalahkan adalah, apakah ada pihak bank yang melihat ini? Itu aja. 😛
Hahaha, ngakak. bisa ya nulis gitu! Paling janggal sih kata ‘berminat’. Emang minat apaan ya? Nelen Kredit Card? Hohoho
Tapi yang bikin spanduk kayaknya sama kaya orang yag bikin ini
http:/:katakdankodokbersaudara.files.wordpress.com/2009/02/hanura.jpg
HGahahahahah gue udah lihaaaaat dan lucuuu! 😆 😆
hehehehe, aneh memang brade…. semoga aja gampang dimengerti… maaf baru kesii msa……:)
Hehehe…iya, kata-kata yang ditulis memang rada ajaib, apalagi tanda tanya yang jumlahnya 2 itu…dooooh, kayak nggak profesional banget itu yang nawarin… 😀
Tadinya mau nggak ikutan mikir Sop, tapi berhubung udah baca, saya gemes juga pengen tau bank mana yang mau ditawarin dengan gaya kayak gini 😉
Hahahaha, banyak narablog yang mengatakan bahwa sebaiknya pihak pemilik gerai tersebut menawarkan langsung ke bank-bank ketimbang pakai spanduk macam gini.
Kalau memang sedang dibangun ya udah..jangan isi berminat segala ya mas…sedang dibangun berarti ada yang kerja dong…gimana mau nyewanya heeeee tapi ya sudahlah heeee
Dari segi tulis-menulis saja dapat diprediksi bahwa negara kita bakalan gak maju2, negara berkembang terus … 🙂
Gara-gara meremehkan hal kecil terus. 😦
harusnya kalo lengkap mungkin gini.
Berminat untuk mbobol ??
Hahahaha 😆
ea sudahlah ,, gak usah dipikir .. hehe 🙂
Hahahaha…. dikau kayak guru bahasa Indonesia saja, mengoreksi semua. Memang beginilah orang kita, suka sepele dengan bahasa sendiri, alhasil jadi salah kaprah saat menulis…. 🙂
Haha, sayang sekali kalo orang2 menyepelekan bahasa sendiri… 😦
mungkin maksud berminat, pembaca ditawarkan untuk bikin atm pribadi, hehhhee
….ATM pribadi..? 😆
berminat ngerampok?
nggak makasih.
bingung mau comment apa, telat datang.. hehe..
hmm… kejanggalan tulisan di spanduk itu sebenarnya tidak aneh, masih ada hubungannya dengan sebuah situs di sekitar TKP, mas..
Jalan Riau soalnya, xixixi…
xixixixi saya ngerti maksud Putri Riau 11 a.k.a Rumah Sakit jiwa :ngakak
Hmm apaan sih saya ga ngerti deh… 😐
Memang sih di Jl. Riau ada RSJ, tapi saya gak tahu apakah nomornya nomor 11… apa itu yang dimaksud? 😀
suwun Kang Asop.. dapet ilmu lagi tentang ejaan aku nih…
analisanya sangat tajam dan medetail :coo:
tapi saya lebih suka tulisan terakhir : “Yah, sudahlah, jangan dipikir. Memang bikin gemas, tapi… yah, sudahlah. “
Halaaaah podho wae tho Mas Giy… Haha 😆
analisanya sangat tajam dan medetail 😎
tapi saya lebih suka tulisan terakhir : “Yah, sudahlah, jangan dipikir. Memang bikin gemas, tapi… yah, sudahlah. “
Nah, ini yang ngga punya marketing kali ya. Yang butuh space ATM itu kan cuma Bank, masa dipajang umum begitu. 🙂
Makanya saya pun kaget.
mungkin lagi bikin survey, minat narik ATM di daerah situ apa ngga. Klo ga minat, ga jadi bikin 😆
Yah, simpel banget yah… 😦
Yang bikin aku bingung itu kata yg berminat..lucu baca penafsirannya.
Aku berminat jadinya..hehe
Hahaha, maka dari itu, aneh kan? 😀
nah… iku… setuju…
pemakaian tanda baca berlebihan itu enoying! (maksudnya : ganggu’ gitu lho mas…)
halo halo,
kami kembali!
http://lambesuroboyo.blogspot.com/
HUahahaha iyo Mas, annoying maksude. 😆
Siiip, setelah sekian tahun gak ada pembaruan, akhirnya nongol juga. 😀
“Berminat?” siapa nih yang ditanyain berminat ngga? Bank kah? atau orang yang pengin narik uang?
Wah, kalo dikasih uang saya mau. 😀
Sepertinya orang yang punya property ini…udah desperate nyari peminat yang ingin menjadi penyewa…makanya buat buat spanduk ‘aneh’ ini….:-)
Hahaha gak laku-laku gitu.
hehe kadang emang orang indo sering gitu mas,,, agak dikeren2in tapi malah keliatan aneh,,, dimaklumi aja mas…
Saya tidak bisa menolerir ini. 😐
mungkin poin kedua untuk tanda tanya itu menekankan bahwa ini penawaran sangat dibutuhkan sekali seperti kebutuhan mendesak hingga dibuat sampai dua tanda tanya itu kali ya hehehehe
salam kenal ya mas ^_^
berminat???
berminat??
berminat?
itu tandatanya masih mending.. sering malah dipakai tambahan biar “afdhol” tanda seru jadi :
berminat?!
berminat ??!!
Nggak.
Nggak.
Nggak, makasih. 😀
waaah ini contoh yang bagus untuk pelajaran bahasa Indonesia 😀
Kalau saya boleh tambahkan, sebetulnya pembuat spanduk itu TIDAK menawarkan untuk membangun ATM di situ, tapi BERMINAT jebol ATM tidak? hahaha
EM
Hohoho ATM-nya saja belum jadi. 😀
Kaidah bahasa Indonesia dipakainya hanya di skripsi dan karya ilmiah sop.. :p
wkwkwkwkwkwkwwk
Jangan dong. 😦
Mungkin maksudnya ada yang berminat beli ATM nya? Lho?
Pengamat bahasa nih…
hehehe, penawaran berlaku buat pihak bank…
mereka bersedia bayar sewa mahal biar mesin ATM- dr bank mereka bisa mejeng di tempat itu…
jadi inget dulu pernah kerja part time, tugasnya adalah mencatat kata2 di spanduk atau di mana aja yg ada di jalan, yg ejaannya salah menurut bahasa ind….
saya minat ama isi atm aja deh…
Isinya? Isi yang mana nih, mesin ATM ato uangnya? 😛
hehehe…. lucu, berminat deh ke ATM nya.
Belum jadi. 😀
hihihi kadang orang acuh tentang masalah penulisan atau ejaan ya mas 😀
semakin banyak yang tak acuh. 😦
Salam Takzim
Saya berminat, gesek aja hahaha
Salam Takzim batavusqu
Silakan digesek-gesek. 😆
Rasa2nya aku juga pernah baca iklan seperti itu, yang ada tulisan ‘berminat?’. Mungkin memang nawarin pihak bank ya?
Lagi-lagi tentang salah ejaan, wow. Memang cocok jadi dosen di bidang Bahasa Indonesia, hehehehe 😀 (nice spanduk)
Dengan senang hati saya akan mendalami ilmu bahasa indonesia. 🙂
spanduk yang aneh…
Memang. 😀
wkwkwkwkwk daripada pasang spanduk gak jelas gitu, mending datengin aja bank2 sambil bawa surat penawaran 😀
ya sudahlah – bondanF2B (music) 😀
eee buset dah, ini fotografer kritikus pengumuman dan iklan kayaknya haha
bikin spanduk buka buka KBBI dulu gitu ye?
lagian itu jalan di Riau apa di Bandung wkwkkwkwk 😛
Eeeeh beneran ada nama jl. Riau di sini. 😀
Weheheh, lagi rajin mantengin EYD di spanduk-spanduk jalanan ya, bro? Rajin bener 😆
Kalau menurut saya sih, berminat itu ya maksudnya apakah yg punya modal tertarik untuk ikut serta membantu pembangunan ATM 😀
Iye dong, emang rajin. 😛
Sayang banget, saya gak dapet banyak kesalahan2 ejaan kayak gini, saya termasuk jarang jalan2 soalnya. 😦
Sebagai orang awam mungkin heran dengan cara promosi seperti ini, kenapa bukan dengan mengajukan proposal ke bank tapi aku cukup sering melihat spanduk seperti ini.
Tidak tahu juga tingkat keberhasilannya seperti apa.
Hehehe, iya, tingkat keberhasilannya seberapa sukses ya? 😀
Aku rasa memang buat pihak bank itu..
skr banyak yang nawarin begitu..
Kenapa ga sekalian aja buat brosur ya? Hahahahaha.
ya siapa tahu aja kita berminat bikin mesin atm 😀
yang punya tempat terlalu semangat bikin spanduknya 😀
Sepertinya untuk pihak bank soalnya kelihatannya ruangannya masih kosong mesin atm-nya sedikit, tapi sudahlah … ha ha saya setuju itu
Haha jangan terlalu dipikir.
Kok kaku banget gaya nulisnya bro, sumpah. . saya nggak berminat. Nggak enak kalo dikira orang beduit.
😆 ahahahaha~
Walah…,walah…,kenapa malah saya jadi ikutan bingung juga, 😉
Sudah, jangan dipikir.
Menurut aku seh emang berminatnya ditujukan ke pihak bank,, tapi aneh juga jadinya yak!
btw si asop mah merhatiin detail bener setiap tulisan yak? *memperhatikan postingan di blog yang banyak salah tata bahasanya* >.<
Hahahaha karena memperhatikan sesuatu itu menarik.
Pas di SD saya diajarin untuk penulisan kata seperti “disana, disini, kemana, dimana” disambung, apa salah ya?
…kelihatannya salah… 😐