Saya sebenarnya ragu mau memasukkan ini ke dalam kategori hobi saya. Soalnya saya belum punya banyak Lego. 😆 Tapi saya suka Lego, bagaimana dong? 😎
Saya suka Lego semenjak kecil. Salah satu mainan saya zaman TK dan SD dulu—selain balok-balok kayu dan mainan tradisional lain—ya Lego dan mobil-mobilan. Bentuknya yang unik, kecil, imut, bisa dibongkar pasang sesuka hati, dan bisa dipasang-pasangkan satu dengan yang lain (Lego aja berpasang-pasangan, Wahai para Jomblo!) membentuk suatu benda yang lain lagi. Itulah alasan saya mengapa hingga umur seperempat abad ini masih suka memainkan lego.
Dulu, saat SMA di Surabaya, selain menyisihkan uang jajan untuk membeli diecast Hot Wheels, saya juga menyisihkan uang untuk membeli Lego di Carrefour yang ada di dekat rumah. Dulu, saya suka sekali membeli Lego yang berukuran kecil kalau lagi ada uang. Harganya saya lupa berapa. Tapi yang pasti, karena ukurannya kecil (paling hanya motor atau mobil kecil dengan satu minifigure atau orang-orangan), harganya murah. Saat SMA dulu lumayan mudah menyisihkan uang, karena dulu saya belum punya komputer canggih, belum punya banyak kebutuhan. Dulu saya belum mengenal game komputer. Dulu saya hanya bermain konsol PSX, dan game-nya pun game yang lama bangeeeet yang dimainkan berulang-ulang (zaman saya SMA tahun 2004-2006 adalah zamannya konsol PS2, tapi saya nggak punya). XD Jadi, dulu saya belum punya banyak keinginan. Paling hanya novel dan komik. Itupun untuk novel dan komik masih dibelikan sama orang tua. Yuk lanjut bacaaaa~~~