Pasar Seni ITB 2010: Ramai Sekali!

Catatan: foto-foto di posting-an ini juga saya taruh di halaman “photo release“.

Setelah beberapa teman saya dan narablog yang bertanya-tanya (online maupun offline), kapan laporan Pasar Seni, akhirnya kelar juga ini posting-an. 😀

Luar biasa. Pasar Seni tahun ini, sungguh luar biasa menurut saya. 😀

Sedikit Pendahuluan

Tahun ini, sebanyak 195 produk seni dan kreatif, 26 gerai pendidikan, dan 78 gerai kuliner dipamerkan1. Pengunjung udah mulai datang sejak pagi sekitar pukul 07.00, dan terus menerus datang sampai ditutup pukul 20.00. Saya sendiri datang sejak jam setengah delapan pagi, karena siangnya ada keperluan yang harus saya ikuti di tempat lain (jaah bahasanya… :mrgreen:). Semua foto-foto yang akan saya tampilkan adalah foto yang saya ambil di antara pukul 07.30 dan sekitar pukul 10.30. Dalam rentang waktu segitu aja, pengunjung yang datang udah sangat banyak, padahal jam-jam segitu bukan puncak acaranya. 😀

Secara garis besar, ada dua zona dalam acara ini2. Ada zona “melupakan” dan zona “mengingatkan”. Di Zona mengingatkan, pengunjung diajak untuk mengesampingkan persepsi umum terhadap suatu keadaan. Di zona ini, para seniman menggelar karyanya di jalan dan melebur dengan pengunjung. Tujuannya, menunjukkan sinergi antara jalan dan karya seni. Ada Jamming Area di zona ini, sebuah area tanpa sambungan internet. Mau bawa hape secanggih apapun, gak bakalan berfungsi di area tersebut. Gunanya, untuk memaksimalkan cara bersosialisasi paling tua, yaitu bertatap muka, tegur sapa, dan bertukar kata.

Zona kedua, zona “melupakan”, bertujuan untuk menghadirkan suasana yang seringkali terlupakan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh wahananya, ada “kamar vibrator”. Namanya memang aneh (:lol:), tapi wahana ini mengingatkan kita akan bahaya gempa bumi di Indonesia. Di wahana ini dibuat simulasi gempa, dengan gabungan iptek, serta seni. Ada juga wahana “tamasamasya”, pengunjung akan merasa seperti memasuki ruang waktu karena menjadi saksi perkembangan sejarah dunia. Ada perkembangan mode hingga teknologi buatan manusia.

Contoh wahana-wahana lain yang ada di Pasar Seni tahun ini (dan saya tidak bisa mencoba semuanya :cry:) adalah “Wahana Air Doa”, “Neraka Asoy Geboy”, “Museum Masa Depan”, “Tradisi”, Bamboo Beat, ” Jalan Seni”, “Wahana Sawah”, dan “Menara Jamming.

Nggak lupa, ada penampilan musikus-musikus juga dong. 🙂 Di antaranya (yang saya lihat di flyer promosi) adalah P-Project, Saraasvati, Bottlesmoker ft. Aerli Rasinah, Saratuspersen, Zeke Khaseli, Frau, Armada Racun, Raksasa, Tigapagi, The Panas Dalam, Flower City Rollin, Tabrak Lari Blues, dan Ababil Attack.

FYI, Bisa dibilang, Kota Bandung jadi setengah lumpuh akibat kemacetan parah hari minggu (10/10) lalu. Salah satu penyebabnya, selain karena hari minggu lalu banyak sekali acara pernikahan, juga karena Pasar Seni ini jadi magnet orang yang teramat kuat. 😀

Mari Kita Mulai…

Hari minggu lalu, jalan Ganeca ditutup di dua sisi, barat dan timur. Terima kasih juga kepada Dago Car Free Day (jalan Dago setiap hari minggu tidak boleh dilewati kendaraan bermotor sejak pagi hingga jam 9) di arah timur. 🙂  Jadi, semua kendaraan pengunjung diparkir  agak jauh dari ITB, mungkin sekitar jl. Ranggamalela, jl. Badak Singa, jl. Ciungwanara, Jl. Mundinglaya, dan Jl. Gelap Nyawang. Pengunjung juga tidak boleh masuk via gerbang belakang ITB (gerbang utara), supaya pengunjung bisa menyaksikan acara Pasar Seni ini secara utuh. 🙂

Gapura penyambutan di barat jl. Ganeca, terbuat dari akar ranting.

Gapura penyambutan di sebelah barat jl. Ganeca. Itu jembatan lho, di antara gapuranya… Buktinya, lihat di foto selanjutnya.


Selain diliput TVOne, acara ini diliput MetroTV juga. 🙂

Klik aja gambar untuk memperbesar ukurannya di halaman lain. 🙂



Ada kumpulan foto-foto orang gila lho…




Sebelum pembukaan (sekitar jam 8 kurang), pengunjung masih dilarang masuk ke depan gerbang ITB sama panitia…


Panggung pembukaan Pasar Seni…


Ini para panitia penjaganya…

Inilah instalasi seni yang ada di luar, di jl. Ganeca… (klik untuk memperbesar)


Pas Pembukaan, penuh banget, gak bisa mendekat. Ada Pak Jero Wacik lho….


Saya nekat naik batu tersebut untuk nyari ketinggian yang pas, tapi batu yang saya injak malah pecah… 😳


Saya salut dengan ketekunannya dalam usaha mencari angle yang pas… 😀


Penuuuuuuuuuh sekali ‘kan?




Foto orang sama dengan ekspresi (agak) beda dan dengan baju berbeda pula. ^__^



Akhirnya bisa masuk ke dalam juga… (jangan lupa, klik untuk memperbesar)




Ini panitia ya? 😀




Penuuuuuuhnya mengerikan, padahal masih pagi…




Eh ada Benny dan Mice… 😀



Kapal (rangkanya doang dari ranting) yang besaaaaaaaar!! ^__^





Pengunjung bisa berfoto dengan latar belakang itu…


ATM-pun ngantri panjang sekaleeeeeee….. 😆


Banyak sekali jajanan di sini, dari yang murah sampai yang mahal…



Mau ke toilet? Tenang, jangan khawatir, tanya sama panitia yang banyak berkeliaran di tempat di mana letaknya…


Di tengah itu sebenarnya kolam lho, berisi air…

Mari kita lihat stan-stan jualannya. ^__^ 🙂









100% terbuat dari karet spons

PT. Pos Indonesia pun membuka stan


Beberapa wahana dan instalasi seni di dalam…





Piramid sepeda… 😀

Sepeda asli lho, tidak untuk digondol pergi. 😀




Benar-benar “DILEMPAR PISAU”…atau “MELEMPAR PISAU”? ^__^


Rumputnya rusak dah, diinjak-injak… 😦



“Sepak bola halang rintang”, sayang sekali saya gak sempat menyaksikan… 😥


Wahana Desa Rupa, kalau gak salah dari Trisakti Jakarta… (CMIIW)


*

Rugi banget deh rasanya kalo gak ke acara ini. 😀  Sayang sekali yang harus menghadiri acara pernikahan kerabat, padahal kalau mau tanggal yang unik, harusnya pernikahan jangan tanggal 10 oktober, tapi 20 oktober, supaya jadi 20-10-2010. Bukankah itu lebih unik dan lebih masuk akal? Kalo 10-10-10 gak masuk akal, angka 20 dari ‘2010’ dikemanakan?? Ke mana??  😆

*

1KOMPAS, Halaman 35, edisi selasa (12/10).
2Pikiran Rakyat, edisi sabtu (9/10).

———————————————————————————————————————————————————————————-

Foto hasil jepret sendiri. Seluruh terbitan ini beserta gambar-gambarnya sangat dilindungi, jadi sertakan alamat tautan dan nama pemilik blog jika ingin menggunakan sebagian ataupun seluruh bagian terbitan ini.

 

191 Comments

  1. wah saya pun ngiri sama temen saya yang datang kesana, beliau bercerita begitu cas cis cos saking senengnya…

    ditambah gambar2 jepretan asop tambah saya merasa makin ngiri 😥

    Reply

  2. Wah bang itu pas saya pulang k bdg tuh mau main. Eh ternyata jadinya kejebak macet di jembatan pasupati, gile macetnya subhanallah sekali daerah tamansari tuh 😀

    terus bener itu cuman buka selama 10 jam??bentar gitu??

    Reply

    1. Wuahahaha, maap ya mengganggu pulkam Bang Maminx… 😳

      Wah, kata siapa cuman 10 jam? Penutupan jam 8 malam lho, dan mulai sejak jam 8 pagi. Berarti sekitar 12 jam lah. 😆

      Reply

      1. He2 gitu ya, aku denger di radio sih :D..lupa radio apa, karena pokoke serba 10 gitu, hihihi..beda 2 jam dikit lah ya..Tapi rame bgt ya, mantep lanjutkan lagi aja bang 😀

        Reply

  3. Asoy banget Foto-fotonya ,, Mas ASop
    Rame sekali ya Pasar seni ITB 2010
    saya terakhir kali datang ke tempat yang rame, kalo gak salah setahun yang lalu di acara Padang Fair 2009…

    Reply

  4. ada temen yg merindukan hr yg unik 20-10-2010

    Sebelumnya sy ke Kang Budi..
    fotonya g selengkap disini
    tp cukup byk ceritanya..

    ternyata setelah melihat foto ini
    seudah sangat mewakili betapa meriahnya acara di sana..

    nyesel aq g ke bandung..
    :((

    4 th sekali ya??

    fotomu ndi sop?
    kok ra ono?

    Reply

  5. Aaaaarh… nyesel si sayah ga dateng. 😦
    tapi tengkyu telah mengobati rasa penasaran saya sop. ebuseet, setelah lihat foto2nya, ga terbayang deh gimana ramenya suasana waktu itu.

    Reply

    1. Saya juga berharap begitu, kaki pegal sekali kalo seharian ngelilingi stan2 dan wahana2 yang ada….
      Tapi, kalo lebih dari sehari, gak ada tempatnya! 😆 Udah keburu dipake kuliah!
      Acaranya hari sabtu dan minggu? Kayaknya gak bisa, gak diijinin ama rektorat… 🙂 Acara hari sabtu artinya jumat harus siap2 kan? Sedangkan jumat masih ada kegiatan belajar-mengajar di kampus.

      Reply

  6. memang ramai, saya lihat di laporannya di televisi…..

    tadinya mau datang, eh, teman saya yang dibandungnya lagi berhalangan…. hikhikhiik

    ntar-ntar dah…

    Reply

  7. tuh kan dipamerin bro asop..

    aduuuuuhhh,, asem… pasti keren banget ini… ah tidak…

    fotonya bagus2 bro, cukup bikin saya ngiler…

    tunggu akan saya balas kapan2…(pake apa ya?? )

    Reply

  8. waahh..komplit sekali foto2nya sop,..
    tuh rangka perahunya masih sepi,aku ga dapet fotonya bejubel ma pengunjung,pusing..
    stand2nya juga,giliran aku dateng waah,lautan manusia deh..
    padahal aku dari pg ampe sore,tetep pengunjung tambah buanyak..
    sukses deh acaranya..!!…

    Reply

  9. Benar-benar niat yak buat mengabadikan.. tapi mantep juga tuh, pasar seni banyak yang ngunjungi…
    cuma satu yang kurang, foto narsis nyang punya blog

    Reply

    1. Sekarang saya tanya, apakah wartawan koran atau majalah HARUS menaruh foto yang menampilkan dirinya untuk sebuah artikel?

      Ini jelas harus diabadikan, setidaknya untuk koleksi pribadi. Bisa berguna buat orang lain, ya syukur. 🙂 Kapan lagi, lha wong ini acara empat tahunan. Belum tentu saya masih hidup empat tahun kemudian. 🙂 Setidaknya anak-cucu saya bisa melihat ini nanti… :mrgreen:

      Reply

  10. acara ini ngetop sekali sepertinya yaaaa… sampe banyak banget blogger yang nulis tentang ini… 🙂
    tapi emang keliatannya seru ya…

    Reply

  11. sesuai saranmu aq kasi comment:

    “waaaah, ramenyaa!!”

    hahaha…

    btw nice pictures bro, sayang yang sorean tak ada…

    4 tahun lagi mau dateng lagi tak???

    Reply

    1. Iya nih, aku udah pulang duluan…

      Wah, jika daku masih diberi kesempatan hidup dan masih di Indonesia, ya kemungkinan bakal ke sini lagi. 😀

      Reply

  12. Segala sesuatu yang direncanakan dengan baik, dilaksanakan dengan baik dan diawasi dengan baik hasilnya akan baikm pula.
    Mantap banget acara ini mas, tentu mendapat sambutan yang luar biasa dari pengunjungnya.
    Sukses.

    salam hangat dari Surabaya

    Reply

  13. wah Sop, jd bikin iri neh….
    Saya kan bukan ke acara nikahan temen….tapi sibuk2 ria beberes kontrakan ga sempet main ke bandung 😀

    Reply

  14. waaaaahhhhhhhhhh rame bnr to acaranya…..meriah pastinya sob…. q sk liat foto2 orang gila heheheehehehehe………. oh ya to piramida sepedax ngumpulin dmn az sob heheheheehehehehehe

    Reply

  15. speechless………………yg jelas kerrreeennn……….. banggets….
    Terimakasih banyak ya Asop , dah membagikan foto nya disini…… 🙂
    suka banget ngelihat sepeda yg kayak gunung itu …
    salam

    Reply

  16. Keren !! Keren !! Keren !! Kata Pak Kusmayanto Kadiman

    ” Pasar Seni ITB memiliki satu dampak negatif yaitu menjadikan kota Bandung macet total seolah tak mau kalah oleh Ibukota Jakarta dalam ukuran kemacetan lalu-laintas. Fenomena cetal (macet total) ini hanya bisa ditandingi jika ITB, Unpad, Unpar dan Unpas kompak melakukan acara wisuda pada jam dan hari yang sama. Atau jika Bandung di-“serahkan pada ahlinya” seperti janji kampanye Fauzi “Foke” Bowo. ”

    Hahahahahaha. Tapi relalah bandung macet total sehari. Baguusssssss acaranya. Lagian empat tahun sekali juga. Hehehehehe. Anyway, salut bisa bawa patung 3 mojang ke ITB.

    Reply

    1. Huahahahahaha, dasar… 😆

      Tapi memang benar sih, pengaturan transportasi di Bandung ini kacau. Liat aja, buanyak banget lampu stopan yang mati. Malah, yang mati itu di jalan2 protokol, jalan2 yang pertama kali dilalui oleh pendatang dari luar Bandung! Mau ditaruh mana Bandung di hati pengunjung kalo kayak gitu? Ga punya urat malu… 😡 😡

      Huahaha, jangan dong, jangan sampe enam perguruan tinggi itu (ditambah UNISBA dan UPI jangan lupa :D) ngadain wisuda bareng. Bisa lumpuh beneran… 😀

      Reply

      1. hahahahahahahaha. Iya, bukan saya yang lupa UPI ma UNISBA loh. Hahahahahahaha. Iya nih parah Bandung, lampu stopan banyak yang rusak 😦

        Iya saya tahu soal yang patung 3 mojang, pernah baca di koran, emang banyak yg aneh2 belakangan ini 😦

        mmm..mendingan surabaya ya sop ? ( satu2nya ibu kota provinsi di pulau jawa yang belum sempat saya kunjungi ) Hehehe 🙂

        Reply

        1. Oh iya dong, Surabaya jauh lebih baik… :mrgreen:
          Di sana emang panas, tapi lebih terik sini, karena ketinggian Bandung kan lebih tinggi dibandingin SUrabaya… 😀

          Cuman sayang aja, di Surabaya belom pernah ada festival seni ato apalah yang besarnya seperti ITB, terus belom pernah ada Flashmob kayak di Jakarta yang diadain Mizone itu….

          Reply

        1. Kayak yang di Jakarta tgl 10 kemarin itu, Flashmob-nya mizone. 😀
          Jadi sekelompok orang yang terorganisir melakukan sesuatu di depan umum. 🙂
          Coba cari di google, “flashmob indonesia mizone”. 🙂

          Reply

      1. Sop gwe tertarik sama “jamming area” deh hihihih keren banget bisa ga ada sinyal gitu *tanggapan orang yg gaptek* :D:D

        Wuiih coba acaranya ga barengan sama Java Rocking Land..pasti gwe hadiiiiiir *siiiiiiiighhh *nyesel 😦

        Reply

    1. Hiyaaaa padahal kualitas potonya udah saya turunin banget, dari NEF ke JPEG kelas normal, dan ukuran aslinya cuman 800×600 pixel. Satu file juga cuman sekitar 100-200kb. 😦

      Reply

  17. Saya cari2 photo kerangka mobil yg pake kancing baju (kemarin baca di blognya mbak nchie), gak ada ya?
    Ohya, itu batu yang sampean injak kok sampek pecah mas? wah jangan2 mas Asop sakti nih, hahaha..Salam hangat;

    Reply

  18. uwauuw mantap laporannya komplit sekali. nice nice! 😀
    temen saya hampir ketinggalan pesawat ke jogja gara-gara kena macet di bandung. tapi kalo diliat-liat dari laporan ini, wajarlah macetnya sampe gila-gilaan, pasar seninya juga heboh banget.

    Reply

  19. Batu yang Anda injek didepan gerbang ITB (sebenarnya itu bukan gerbang depan ITB, gerbang depan ITB yang asli adalah yang ada jam gadangnya di dalam) itu melambangkan jumlah mahasiswa ITB yang katanya meninggal saat perjuangan penegakan demokrasi or something like.

    Yang dimaksud Anda kolam renang itu merupakan satu rangkaian yang bermula di plaza widya, anak ITB menyebutnya kolam indonseia tenggelam, dan berakhir di parit yang ada diphoyto diatas. Didasar parit ada not balok lagu indonesia raya yang pada hari biasa dialiri oleh air yang mengalir perlahan yang bersumber di plaza widya. Di selal-selanya akan melewati kolam air mancur yang ada mossaic indonesia yang digenangi air dengan air mancur yang diposisikan di tengah-tengah indonesia dan bandung (ITB).

    Anyway, photonya bagus-bagus kk.

    Reply

    1. Hebat, info ini tahu dari mana ya? 😉

      SIapa yang bilang ‘kolam renang’? Saya cuman tulis ‘kolam’. 😆

      Kalo perihal ‘Indonesia Tenggelam’, anak ITB pasti tahu. Itulah keunikan yang ada di kampus kami tercinta. 😳 Dan ‘Indonesia Tenggelam’ selain dijadikan tampat kumpul panitia INKM (dulu OSKM) sering juga dijadikan anak2 sebagai tempat ‘pelemparan’ bagi mahasiswa yang lagi ultah. 😀 Terlihat agak kejam, memang, apalagi kalo kolamnya lagi kotor. 😆
      Tambahan juga, kolam ‘Indonesia Tenggelam’ ini cepat sekali kotor dan lumutan!

      Reply

  20. haha lo keberatan tuh Sop 😀

    nemu Benny & Mice? waaa

    eh setuju deh, gw bingung kenapa lebih unik 10 oktober daripada 20 oktober 2010 🙂

    Reply

    1. setuju banget..
      harusnya yang lebih bagus tuh 20-10-2010
      mending angka itu..
      mungkin 10-10-2010 bagus..
      karena 10 dianggap sempurna ya..

      pasar seninya keren sekali ya..
      sayang dibandung..kalau dijkarta saya dateng deh.. 😛

      Reply

    1. Mungkin karena skalanya yg terlalu besar, jadi kalo setahun sekali bisa2 kacau lalu lintas Bandung. 😀
      Juga, yang ngadain kan mahasiswa, bisa2 kuliahnya keteteran, kan nyiapin acara ini butuh berbulan-bulan persiapan.

      Reply

  21. ajibppppppp,,
    ane berasa langsung kesana kang laporanya lengkap pisan euy,,,
    tapi tetep ngiler juga kga liat langsung mah..
    kerenkeren abis…
    genksukasuka

    Reply

  22. Pasar Seni yang saya datangi juga nih…memang rame, seru dan heboh 😀
    Mau bikin posting tentang ini, nggak jadi deh, disini udah lengkap banget laporan dan foto-fotonya…

    Reply

  23. ye…. seru abiz ya sepertinya. pengen kesana tp…. , ganti rugi tu batu!!!! abt tngl 20 okt, aq setuju dilihat2 lebih uniq, lihat fotonya serasa ke pasar seni(lebay.com) 😀

    Reply

  24. waduh ga tau klo ada acara kek gini.. sampai kapan nih acara?? jadi pengen kebandung…
    btw salam kenal juga thx sudah mampir ke blog ku nice blog… :beer:

    Reply

    1. Wahahaha, pertanyaan Pak Mandor ini sama ama pertanyaan dua narablog. 😀

      Sekarang saya tanya, apakah wartawan koran atau majalah HARUS menaruh foto yang menampilkan dirinya untuk sebuah artikel?

      Reply

  25. asop…
    aq ngiri ma kamu.. #NangisGerung2
    acaranya pasti keren banget.. pada rame diomongin di twitter sey.. hmphh…
    btw..pasar seni nya jadi acara rutin tahunan ga sey??

    Reply

  26. ini harusnya disebut pasar manusia ya, banyak banget (terlalu banyak malah) yang dateng. saya aja sampe stress sendiri nyari temen gak ketemu2. pengen nyobain wahana-wahananya, eh antriannya menakutkan 😦

    Reply

  27. Pasar seni ITB memang selalu asyik….
    Saat masih muda saya datang bersama kakak sepupu yang juga kuliah di ITB..
    Setelah tua kadang bersama suami…soalnya anaknya lebih suka sama teman2 nya…hehehe

    Pak Jero Wacik memang alumni sini, angkatan 70, seangkatan sama suami saya.

    Saya tertarik sama gerbang yang dibuat dari ranting pohon
    Dan karena bulan Oktober, biasanya bunga Flamboyan, bugenville semarak di ITB…
    Di gambar kok hanya dedaunan hijau ya…malah pohon merambatnya (di foto) yang berada di lorong-lorong (apa ya istilahnya??) terlihat ada daun keringnya

    Reply

  28. wahahah…gokil banget tuh foto2 orang gilanya…btw mas2 orgil itu pada tau ga ya kalo fotonya nampang segede itu, mendadak jadi artis deh..hehe

    Oh acaranya cuma 4 tahun sekali aja ya? wah lama bener ya..

    Reply

  29. 1. Yang pasar psikopat kocak! 😆
    2. Aku sukaaa yang pyramid sepeda! gilaa.. kepikiran aja yah bikin begituan
    3. Asooop, tgl 20-10-2010 itu emang bagus, tp khan ga weekend, nah 10-10-2010 itu pas di weekend..
    4. Siaaalll… masih sedih nih ga bisa mampir, mudah2an panjang umur, bisa dtg pasar seni yg berikutnya..
    sama anak, sama suami… *si Mba ngarep berat* 😆
    5. Thanks sop udah posting pasar seni, terhibur liat foto2nya 🙂

    Reply

    1. Gak masalah kan kalo bukan weekend? 😀 tanggal 10 oktober pun kebetulan jatuh pas akhir minggu. 🙂
      Saya dulu pernah ngehadirin akad nikah di hari rabu… . 😳

      Amiiiin, moga empat tahun atau tiga tahun lagi bisa ke Pasar Seni yak…

      Reply

Leave a reply to Asop Cancel reply