Balada Mahasiswa #10

SKRIPSI AKSELERASI

Saya ngobrol dengan seorang teman saya yang beda jurusan, dari obrolan hal-hal ringan, dan akhirnya menuju ke suatu hal yang menjadi momok bagi sebagian mahasiswa. :mrgreen:  Teman saya ini seangkatan dengan saya, angkatan 2006, dan belum lulus hingga saat ini.

Teman: “Sop, lu pas SMA dulu aksel, ‘kan?”
Saya    : “Iye…”
Teman: “Gue penasaran… SMA ada percepatan, buat Tugas Akhir ada program percepatan juga gak yah….?”
Saya    : “…….”
Teman: “Gue berasa tua, Sop, di tengah-tengah anak baru yang seger-seger dan bening-bening gini…” Klik sini untuk memberi komentar!

Tentang CompFest 2011 dan Bertemu Dengan Seorang Narablog

Sesuai dengan posting-an saya yang dulu dan yang baru-baru ini, kemarin sabtu, 25 juni, saya sempatkan diri mengunjungi tempat tim adik saya “berjuang” di fX lifestyle X’nter atrium lantai 3. Acara yang menurut saya tidak terlalu besar, tak terlalu “wah”, tapi saya tetap menikmatinya. Maksud saya, menikmati capeknya. 😆  Ya, saya datang ke salah satu tempat acara CompFest 2011 yang diadakan oleh Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia. Tujuan saya datang apalagi kalau bukan untuk mendukung tim Org.Com Softworks. 😀

Ternyata macet di Jakarta parah juga ya. Semacet-macetnya Bandung, masih lebih menjengkelkan macet Jakarta. 😐  Perihal ini, nggak akan saya bahas lebih jauh. 😆

Mana sih tim Org.Com Softworks?

Ini dia nih, penampakan anggota tim mereka. 🙂

Adik saya paling hitam (sama kayak kakaknya), tapi badan paling besar (dia lebih tinggi dari saya). 😆  Itu yang sedakep, niruin gaya eilekhan Om NH. 😀

Dan saya bertemu dengan seorang narablog!

Kopdar Singkat Senin Pagi

Ini adalah posting-an tentang kopdar singkat hari senin (16/5) yang lalu. Sebagai awalan, ada yang tahu siapa dua narablog ini? :mrgreen:

Maap ya Mas, saya comot dari facebook sampeyan. 😀

Kalau ini saya comot dari situs gravatar sang narablog. :mrgreen:

Ini bukan kuis, jadi nggak tahu tak apa-apa…

Pasar Seni ITB 2010: Ramai Sekali!

Catatan: foto-foto di posting-an ini juga saya taruh di halaman “photo release“.

Setelah beberapa teman saya dan narablog yang bertanya-tanya (online maupun offline), kapan laporan Pasar Seni, akhirnya kelar juga ini posting-an. 😀

Luar biasa. Pasar Seni tahun ini, sungguh luar biasa menurut saya. 😀

Sedikit Pendahuluan

Tahun ini, sebanyak 195 produk seni dan kreatif, 26 gerai pendidikan, dan 78 gerai kuliner dipamerkan1. Pengunjung udah mulai datang sejak pagi sekitar pukul 07.00, dan terus menerus datang sampai ditutup pukul 20.00. Saya sendiri datang sejak jam setengah delapan pagi, karena siangnya ada keperluan yang harus saya ikuti di tempat lain (jaah bahasanya… :mrgreen:). Semua foto-foto yang akan saya tampilkan adalah foto yang saya ambil di antara pukul 07.30 dan sekitar pukul 10.30. Dalam rentang waktu segitu aja, pengunjung yang datang udah sangat banyak, padahal jam-jam segitu bukan puncak acaranya. 😀

Secara garis besar, ada dua zona dalam acara ini2. Ada zona “melupakan” dan zona “mengingatkan”. Di Zona mengingatkan, pengunjung diajak untuk mengesampingkan persepsi umum terhadap suatu keadaan. Di zona ini, para seniman menggelar karyanya di jalan dan melebur dengan pengunjung. Tujuannya, menunjukkan sinergi antara jalan dan karya seni. Ada Jamming Area di zona ini, sebuah area tanpa sambungan internet. Mau bawa hape secanggih apapun, gak bakalan berfungsi di area tersebut. Gunanya, untuk memaksimalkan cara bersosialisasi paling tua, yaitu bertatap muka, tegur sapa, dan bertukar kata.

Zona kedua, zona “melupakan”, bertujuan untuk menghadirkan suasana yang seringkali terlupakan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh wahananya, ada “kamar vibrator”. Namanya memang aneh (:lol:), tapi wahana ini mengingatkan kita akan bahaya gempa bumi di Indonesia. Di wahana ini dibuat simulasi gempa, dengan gabungan iptek, serta seni. Ada juga wahana “tamasamasya”, pengunjung akan merasa seperti memasuki ruang waktu karena menjadi saksi perkembangan sejarah dunia. Ada perkembangan mode hingga teknologi buatan manusia.

Contoh wahana-wahana lain yang ada di Pasar Seni tahun ini (dan saya tidak bisa mencoba semuanya :cry:) adalah “Wahana Air Doa”, “Neraka Asoy Geboy”, “Museum Masa Depan”, “Tradisi”, Bamboo Beat, ” Jalan Seni”, “Wahana Sawah”, dan “Menara Jamming.

Nggak lupa, ada penampilan musikus-musikus juga dong. 🙂 Di antaranya (yang saya lihat di flyer promosi) adalah P-Project, Saraasvati, Bottlesmoker ft. Aerli Rasinah, Saratuspersen, Zeke Khaseli, Frau, Armada Racun, Raksasa, Tigapagi, The Panas Dalam, Flower City Rollin, Tabrak Lari Blues, dan Ababil Attack.

FYI, Bisa dibilang, Kota Bandung jadi setengah lumpuh akibat kemacetan parah hari minggu (10/10) lalu. Salah satu penyebabnya, selain karena hari minggu lalu banyak sekali acara pernikahan, juga karena Pasar Seni ini jadi magnet orang yang teramat kuat. 😀

Mari Kita Mulai…

Hari minggu lalu, jalan Ganeca ditutup di dua sisi, barat dan timur. Terima kasih juga kepada Dago Car Free Day (jalan Dago setiap hari minggu tidak boleh dilewati kendaraan bermotor sejak pagi hingga jam 9) di arah timur. 🙂  Jadi, semua kendaraan pengunjung diparkir  agak jauh dari ITB, mungkin sekitar jl. Ranggamalela, jl. Badak Singa, jl. Ciungwanara, Jl. Mundinglaya, dan Jl. Gelap Nyawang. Pengunjung juga tidak boleh masuk via gerbang belakang ITB (gerbang utara), supaya pengunjung bisa menyaksikan acara Pasar Seni ini secara utuh. 🙂

Gapura penyambutan di barat jl. Ganeca, terbuat dari akar ranting.

Gapura penyambutan di sebelah barat jl. Ganeca. Itu jembatan lho, di antara gapuranya… Buktinya, lihat di foto selanjutnya.

Ayo ayo mau lihat seperti apa Pasar Seni tahun ini?

Pasar Seni ITB 2010: Datang ya!

Sepuluh Sepuluh Sepuluh

Tulisan itulah yang akan narablog lihat kalau melewati kampus ITB di gerbang depan (selatan) jl. Ganesha No. 10. Ada sebuah baliho besar bertuliskan berapa hari lagi menuju Pasar Seni 2010, sebuah acara akbar (sangat besar dan meriah) yang bakalan jarang narablog rasakan. 😀  Sesuai dengan tulisan tersebut, Pasar Seni tahun ini akan dihelat pada 10 oktober 2010, dan hanya satu hari saja!  Acara empat tahunan (apa tiga tahunan?) yang hanya dihelat sehari saja. Sungguh rugi kalo gak ke acara ini barang sekali aja seumur hidup. :mrgreen:  Ingat!! Acara ini untuk umum!

Rugi lho, kalo gak nge-klik ini. LANJUT!!

Dialog Bodoh

Selasa, 27 April 2010

#1

Di parkir Seni Rupa (parkiran tenggara ITB, kami semua sering menyebutnya parkir SR), saat menuju motor saya bersama si dia dari kisah sebelumnya. Saya melihat motor ber-nomor polisi K.

Saya: “Lihat tuh, platnya K. Jauh banget yak.”
Dia: “K? Dari sekitar daerah Kudus ‘kan?”
Saya: “Iya.”
Dia: “…. Plat nomormu L dari Surabaya ‘kan? Kayak jauhan Kudus aja.”
Saya: “Haha…”

(Jauhan Surabaya ya? Lupa saya… )

**********

Ini baru kebodohan yang pertama, ada lagi…

Bentar Lagi KP nih… Gak Kerasa…

Wah wah wah…. udah gak kerasa nih… gw udah semester 6. Habis semester ini, gw bakal kerja praktek, antara bulan Juni – Juli. Udah gitu, ga kerasa dua semester lagi gw bakal lulus… Amin.. (Semoga kuliah gw lancar2 aja dan bisa lulus tepat waktu 4 tahun). Bener2 ga kerasa buat gw, di umur gw yang (masih) 19 tahun ini, gw udah harus ngerasain gimana kerja kantoran itu, gimana rasanya ngebuat suatu rencana dan nge-review rencana. Gak sabar? Ooouw, tentu gak sabar lah… Gw sendiri juga udah ga sabar lagi pengen cepet lulus, dan pengen kerja, cepet lepas dari ortu, biar gw gak ngebebanin ortu lagi, coz selama ini gw hidup masih menggantungkan diri dari ortu. Yaaah, pengen membahagiakan ortu, sekalian ngebantu ngebiayain adik gw kuliah…

Adik gw tahun ini juga bakal masuk kuliah, pengennya dia di ITB juga. Semoga aja dia keterima di sini, dan masuk pilihan utamanya.. Amin!

Btw anyway busway, di manakah tempat gw KP nanti??

Ehem… masih bingung.. maunya sih di Surabaya, sekalian pulang, sekalian liburan.. Tapi… ntar lumayan repot juga, motor gw yang di Bandung ini dikirim lagi ke sana.. Ntar pas gw balik, dikirim lagi ke Bandung… Aih, tak apa-apa lah, hidup itu memang butuh perjuangan… 😀

Semoga apapun pilihan yang gw pilih buat kerja praktek, semoga itu yang terbaik buat gw, amin!!

Menggambar Rencana Tapak Perumahan, Asik Juga!

auw…. gw mulai merasakan nikmatnya kuliah di Planologi. Yap, mungkin karena dasarnya gw emang suka gambar, makanya gw ngerasa cukup betah di sini. Asal tau aja, gw awalnya dari SMA udah bertekad pengen masuk ke Arsitektur. Cuman entah kenapa, sesaat sebelum ngisi formulir USM, gw berubah pikiran mendadak banget, langsung melupakan Arsi, malah milih Plano. Gile ya gw….

Nikmat juga ngerjain tapak ini, kita bisa mendesain perumahan sesuka kita. “Sesuka kita” disini bukan berarti tanpa aturan dan ketetapan loh, justru aturan2nya banyak banget yang harus kita perhatikan untuk membuat sebuah perumahan yang apik dan teratur. Aturannya sesuai teori textbook sih, lumayan sulit juga membuat desain yang bagus tapi tetap mengacu pada struktur awal dan konsep kita. Justru di situlah asiknya, di mana kita harus berulang-ulang asistensi sama dosen, yang salah menurut dosen diganti, terus kita diberi tips gini-gitu, kemudian kita memikirkan kembali desain kita, apa yang salah, dan seperti apa yang benar.

Kelompok gw kebetulan dapet perumahan kecil. Perumahan kecil nih tapaknya kecil banget, cuman 8 hektar, kecil kalo dibandingin ama tapak perumahan sedang dan besar. Rumah di perumahan kecil ini dibagi ke dalam tiga tipe, tipe 1, 2, dan 3. Tipe 1 luas kavlingnya (jangan bilang ga tau kavling, lahan maksudnya..) 150 m2, tipe 2 luasnya 96 m2, dan tipe 3 luasnya 60 m2. Rumah tipe 3 itu rumah deret, dengan deret maksimal 6 deret. Rumah tipe 2 rumah kopel, dan rumah tipe 1 rumah tunggal. Kenapa rumah deret ga boleh panjang2? Ya jelas supaya kalo misalnya kebakaran, ga semua rumah terkena dampaknya. Kalo hangus yang hangus cuman sederet itu aja, deretan lain nggak. Patut diketahui, ga cuman perumahan kecil aja yang dibagi ke dalam tiga tipe ini, tapi juga perumahan sedang dan besar.

Perumahan kecil ini relatif mudah, karena fasilitas yang dibutuhkan di sana ga terlalu banyak dan selengkap perumahan sedang/besar, dan juga pola jalan perumahan kecil ga boleh macem2, cukup pola grid aja. Pola grid ini seperti pola kotak-kotak, bayangin aja kayak pola sarung gitu.. (kok contohnya sarung sih??)

But, kita juga harus memperhatikan jumlah rumah yang dibangun. Sebenernya sasaran kami membangun 500 rumah. Usahakan ga boleh kurang dari itu, tapi lebih boleh. Jumlah unit rumah total harus di antara 450 sampai 550 unit. Ini juga yang menarik, bagaimana membuat desain yang efisien, supaya jumlah rumah sesuai dan bisa juga dapet untung.

Overall, menarik juga lah nih mata kuliah. Bagi yang suka ngelihat maket2 bangunan, rumah-rumah kayak di pameran perumahan, di Planologi lah tempatnya kalo pengen mempelajarinya. Heee… 😀

Laptop tergusur, internet tetep jalan terus